Sunday, January 15, 2017

Populasi dan Sampel dalam Polling (Sebuah Ilustrasi dan Sampel)

Sebuah penelitian mempunyai suatu komponen yang tak bisa dilepaskan dari penelitian itu sendiri. Komponen itu bernama populasi dan sampel. Dua hal ini dapat diartikan secara sederhana. Populasi dapat digunakan untuk menyebut keseluruhan elemen di wilayah penelitian.

Wilayah generalisasi seperti objek atau subejk ditentukan oleh seorang peneliti guna dijadikan sebagai bahan penelitian yang harus dipelajari. Dari hasil penelitian dan pembelajaran ini kemudian didapati kesimpulan. Semua hal yang hendak diteliti ciri-cirinya akan diperkirakan.

Terkait dengan populasi dan sampel, populasi mempunya dua macam karakter, yaitu populasi homogen dan heterogen. Populasi homogen adalah populasi yang individu di dalamnya relatif bisa disamakan peluangnya untuk menjadi sampel dan populasi heterogen yang sebaliknya. Ciri-ciri yang miliki suatu populasi dapat dikatakan sebagai parameter.

Himpunan objek penelitian bisa terdiri atas himpunan orang atau benda. Hal yang termasuk himpunan objek berupa orang misalnya individu, kelompok, komunitas, masyarakat, dan sebagainya. Sementara yang berupa benda misalnya jumlah kendaraan, bangunan, lokasi dan sebagainya.

Kumpulan atau himpunan orang (objek) yang diteliti biasanya mempunyai kesamaan dalam satu atau beberapa hal serta dapat memunculkan masalah pokok dalam sebuah penelitian. Sebelum melakukan penelitian, populasi dalam pemahaman akan populasi dan sampel yang akan diteliti terlebih dahulu perlu diartikan secara gamblang.

Terkait dengan populasi dan sampel, tentunya kita juga harus mengenal yang namanya sampel. Sampel menjadi hal yang penting ketika kita akan memperjelas fokus penelitian. Sampel termasuk bagian dari unsur populasi dan dapat mewakili seluruh populasi yang menjadi bahan penelitian. sampel juga dapat digambarkan sebagai miniatur dari populasi. Sampel pun ada macamnya, dalam hal ciri atau karakteristiknya, yaitu sampel representatif dan ciri karakteristiknya dikenal dengan statistik.

Pertanyaan selanjutnya yang harus dipahami: Mengapa harus ada sampling? Jawabannya adalah karena dalam populasi dan sampel, populasi yang mempunyai kuantitas besar dan harus lebih spesifik. Sebab, akan sulit sekali untuk meneliti seluruh elemen terkait. Hal ini dikarenakan akan mengaburkan fokus penelitian tersebut.

Berkaitan dengan itu, ada pula masalah keterbatasan waktu, biaya, dan SDM. Penelitian pada sampel bisa lebih reliabel dibandingkan pada populasi. Hal ini dikarenakan data yang terlalu banyak akan membuat fisik dan mental menjadi semakin lelah. Sehingga, kemungkinan besar akan terlalu kompleks dan mengaburkan fokus penelitian. Maka dari itu, kehadiran sampel yang cukup penting dalam populasi dan sebuah penelitian.

Substansi dari penarikan sampel bertujuan untuk mendpatkan perwakilan populasi yang tepat, setidaknya mempunyai validitas yang dapat dipercaya. Pertimbangan karakteristik populasi akan menentukan teknik pengambilan sampel. Hal ini su-paya dapat meminimalkan tingkat bias sementara kemampuan taksiran terkait dengan presisi dalam populasi dan sampel, agar nantinya dapat digeneralisasikan atas populasinya.

Berkaitan dengan hal sebelumnya maka sampel pun harus mempunyai karakteristik yang dipunyai oleh populasi. Sampel pun mempunyai dua jenis dalam penerapannya, yaitu sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas. Probabilitas bersifat homogen dan mempunyai beberapa model pengambilan sampel, yaitu sampel random sampling, stratified random sampling, proportionate stratified random sampling, cluster sampling atau sampling berkelompok.

Selain itu, ada sampel nonprobabilitas yang bersifat heterogen pun mempunya beberapa model pengambilan sampel, yaitu systematic sampling, quota sampling convenience sampling, purposeive sampling, boring sampling atau total sampling yang biasanya digunakan untuk populasi yang kurang dari seratus orang.

Contoh Pengambilan Populasi dan Sampel

Terkait dengan populasi dan smapel, pengambilan sampel dari populasi mempunyai banyak rumus. Salah satunya menentukan sampel dengan rumus Slovin. Rumus ini dapat dijadikan contoh dalam pengerjaan populasi dan sampel.
Rumus Slovin: n = N/1 + (N x e2)

Keterangan :
n=anggota sampel
N= jumlah populasi
e= error level. Umumnya 1% atau 5% dan 10%.

Contohnya : Jumlah populasi atau N adalah 200, dan error level atau e adalah 5%. Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut :

n=200/1 + (200 x 5%)

= 133,33 atau dibulatkan menjadi 133 orang.

Selain itu, ada contoh lain. Contoh di bawah ini diambil dari salah satu polling dari buletin kampus negeri di Yogyakarta. Buletin ini mengadakan polling mengenai bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap pemisahan satu fakultas menjadi dua fakultas.

Akan tetapi, sampel dan populasi di sini digabungkan dengan analisis data di mana telah berbentuk pemaparan hasil polling dan bisa dilihat bagaimana transparansi populasi dan sampel. Selain itu, metode perhitungannya diberitahukan kepada pembaca agar polling dapat dinilai validitasnya dan mempunyai data dan perhitungan yang lebih transparan. Sumber Penulis:  Anneahira.com

Contoh Implementasi polling dari buletin di atas dapat dibuka di link halaman selanjutnya. Next di SINI.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih Sobat Telah Berkenan Meluangkan Waktu Mengomentari dan Saya akan segera komen balik Anda. No. Porn No. Spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...