Membangun Masyarakat Madani Berbasis Kearifan Lokal

Kegundahan Emhusni Mubarok terhadap orang-orang yang dianggap "religius" itu orang-orang yang baik ternyata jauh panggang dari api. Ia mengatakan "...saya pernah merasakan hidup ditengah-tengah masyarakat yang mengaku “religious” tapi ternyata, setelah ditilik lebih dalam lagi sepertinya tidak.

Lindungi Anak dari Dunia Maya

Dunia maya yang tanpa batas menyimpan bahaya, utamanya buat anak-anak dan remaja. Untuk melindungi anak dari bahaya dunia maya, perlu keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak. Terdengar klise memang. Namun, sebenarnya itulah kuncinya.

Daftar Peserta Sertifikasi 2012

Informasi calon peserta setifikasi guru 2012 Kabupaten Bekasi yang berisi daftar guru lolos dan telah memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012 sesuai database NUPTK per tanggal 30 september 2011 berjumlah 2.747 guru.

Peran IT dan Internet Bagi Pengembangan Pendidikan Anak

Internet memang bagaikan dua sisi mata uang dan pisau bermata dua. Ada sisi positif dan negatif. Kasus-kasus yang terjadi seperti, penghinaan, perselingkuhan, pencemaran nama baik, penipuan, pelecehan seksual, pornografi hingga penculikan dan bunuh diri,

Horeee..Aku LULUS

Untuk memilih perguruan tinggi yang ideal dan tepat atau yang sesuai dengan keinginan tidaklah sulit, walaupun begitu ternyata masih banyak diantara siswa/siswi SMA/SMK yang baru lulus mengalami kesulitan dalam menentukan perguruan tinggi pilihannya.

Showing posts with label Sosbud. Show all posts
Showing posts with label Sosbud. Show all posts

Saturday, May 22, 2010

Masyarakat Surakarta Demo Densus 88

Solidaritas Umat Islam Surakarta” (SUIS), Jumat (21/05/2010), pukul 13.00 WIB mengadakan aksi di depan Mapoltabes Surakarta. Aksi dilakukan dengan Long March (jalan kaki) dari Masjid Kota Barat menuju Mapoltabes Surakarta.

SUIS adalah gabungan elemen Islam yang ada di Solo, antara lain dari LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta), JAT (Jama’ah Anshorut Tauhid), FOSIKOM (Forum Silaturahmi dan Komunikasi Remaja Masjid), Perguruan Pencak Silat Teratai Mas (TM) dan beberapa Pondok Pesantren. 

Pada kesempatan pertemuan tersebut, Muhammad Sholeh Ibrahim, Ketua SUIS, memberikan Surat Tadzkiroh (Peringatan) kepada pihak kepolisian. Dalam isi surat tersebut ditujukan untuk, Presiden RI, Kapolri, Komnas HAM, Komisi III DPR RI, Satgas Anti Mafia Hukum, MUI Pusat dan Ormas Islam.

Isi surat tersebut, adalah:

Terkait dengan penanganan terorisme di Indonesia, perlu disampaikan bahwa:

   1. Isu terorisme sengaja disebarluaskan dalam rangka melemahkan kekuatan Muslimin di dunia, dengan berbagai kepentingan seperti penjajahan, ekonomi, politik militer dan penyebaran agama tertentu.
   2. Isu terorisme disuarakan dan dipimpin oleh Amerika Serikat dan dibantu oleh sekutu sekutunya. Secara nyata di Afganistan, Irak, dan Palestina.
   3. Pembentukan Detasemen Khusus 88 Anti Teror tidak lepas dari pengaruh serta bantuan dari Amerika dan Australia.
   4. Yang menjadi target adalah Aktifis dakwah, pejuang yang secara sukarela membantu para korban pembantaian Muslimin Afganistan oleh tentara Rusia, juga pembantaian 5000-an warga sipil di Ambon dan pembantaian 3000-an Muslimin di Poso oleh kelompok yang menamakan dirinya sebagai Laskar Kristus.
   5. Hampir 100% yang ditangkap Densus 88 AT adalah penduduk sipil yang beragama Islam.
   6. Dalam hal penanggkapan sering dilakukan tanpa adanya prosedur yang benar seperti:
          * Sering tidak disertai Surat Penangkapan.
          * Densus 88 AT sering kali salah tangkap seseorang yang tidak sama sekali terkait dengan pelaku teror dan tidak merehabilitasi nama baiknya.
          * Waktu Penangkapan 7x24 jam sering dijumpai hal-hal yang tidak manusiawi,  dan melangggar HAM.
          * Untuk medapatkan informasi/introgasi Densus 88 AT sering menggunakan metode kekerasan fisik maupun psikis.
          * Densus 88 AT sering melakukan eksekusi mati seseorang yang statusnya masih Terduga Teroris.
   7. Sejak Rabu/Kamis tanggal 12/13 Mei 2010 hingga hari ini keluarga Joko Purwanto, Hamid Agung Wibowo dan Erwin belum mendapatkan Surat Penangkapan serta keterangan resmi apapun dari Mabes Polri.

Dengan memperhatikan hal-hal diatas maka kami menilai:

   1. Telah terjadi pelanggaran pasal 28 UUD 1945, pasal 28 i UUD 1945 menyebutkan hak untuk tidak disiksa, baik secara fisik maupun mental.
   2. Telah terjadi pelanggaran  UU Nomor 5 tahun 1998 tentang Antipenyiksaan
   3. Telah terjadi pelanggaran UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM
   4. Telah terjadi pelanggaran UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.

Untuk itu Kami meminta kepada pihak-pihak terkait:

   1. Membubarkan Densus 88 AT karena telah berbuat di luar prosedur hukum, melanggar HAM dan keberadaanya justru tidak membuat simpati masyarakat luas. Dalam hal ini kami mendukung Komnas HAM yang telah membentuk Tim Kecil untuk mengevaluasi kinerja Densus 88 AT. Perbuatan Densus 88 AT justru semakin menjatuhkan citra Polri di Masyarakat.
   2. Kepada Komisi III DPR kami mengusulkan perlunya pembentukan Pansus Densus 88 AT kaitanya dengan aliran Dana Asing dan Operasi Militeristik (Penyiksaan dan Pembunuhan) di lapangan.
   3. Mengharap Ketua MUI/Wantimpres K.H Amidhan memberikan Tausiah/Masukan secara jujur kepada Presiden SBY dan Kapolri Bambang Danuri Hendarso tentang Akar Terorisme Global serta hubungannya antara negara Barat dengan dunia Muslim.
   4. Mendukung pernyataan dari KH. Amidhan (MUI Pusat), Patrialis Akbar (Kemenkum HAM), Hendardi (YLBHI) , Hasyim Muzadi (PBNU), dan Din Syamsudin (PP Muhammadiyah) tentang penangkapan hidup-hidup secara prosedural terduga pelaku teror dan tidak langsung mengeksekusi mati.
   5. Meminta Mabes Polri segera membebaskan 2 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Abdul Rahman dan Abdul Rahim, serta Heri Suranto karena yang bersangkutan adalah berkelakuan baik, aktif di kampus/sekolah, berprestasi, dan sangat potensial.
   6. Meminta kepada Satgas Anti Mafia Hukum untuk menyikapi pemberitaan yang beredar di masyarakat dan di internet sebuah kesaksian yang ditulis dengan judul “Dagelan Penggrebegan Teroris.”


(muslimdaily/arrahmah.com)

Friday, May 21, 2010

Dagelan Penggerebegan Teroris

Seorang wartawan senior, Hanibal Wijayanta (ANTV) menuliskan berbagai kejanggalan dalam penyergapan tersangka teroris yang dilakukan oleh densus 88. Tulisan tersebut dimuat dalam facebooknya tertanggal 13 Mei 2010 dan banyak dikutip secara bebas oleh situs maupun milis lainnya. Berikut tulisan lengkap beliau! 

 Ada banyak kejanggalan dalam operasi penggerebegan teroris di Solo hari ini. Ada apa sebenarnya?

Beberapa hari terakhir masyarakat kembali dikejutkan oleh operasi penangkapan dan penembakan teroris. Pekan lalu, belasan orang ditangkap di kawasan Pejaten, yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari markas Badan Intelijen Negara (BIN). Rabu siang lalu (12/5) sekelompok orang ditangkap di Cikampek, Jawa Barat, dan menewaskan dua orang di antara mereka. Beberapa jam kemudian, tiga tersangka teroris juga diterjang timah panas polisi dan tewas saat turun dari taksi di keramaian jalan Sutoyo Siswomihardjo, kawasan Cililitan, Jakarta Selatan.

Lewat corong media massa, polisi mengatakan bahwa mereka adalah tersangka teroris. Awalnya polisi baru mengatakan bahwa mereka terlibat dalam kasus teroris Aceh yang ditangkap dan didor dua bulan lalu. Belakangan, polisi mengatakan bahwa mereka juga terlibat kasus bom Marriott dan bom Kedubes Australia. Bahkan kabarnya salah seorang tersangka yang ditembak polisi adalah Umar Patek, salah satu pelaku Bom Bali I, yang sempat diberitakan tewas di Filipina.

Hari ini, Kamis (13/5) polisi ternyata sudah langsung bergerak ke Solo, termasuk komandan lapangan Densus 88 Kombes Muhammad Syafei yang sampai kemarin sore masih berada di Cikampek. Sang Kombes juga sempat memberikan clue kepada tim liputan kami bahwa, "Akan ada gunung meletus di Solo." Di Solo polisi ternyata menangkap tiga orang tersangka, entah di mana ditangkapnya, kemudian menyerbu sebuah rumah bengkel. Di tempat inilah polisi menemukan sepucuk M-16, pistol, peluru, dan buku-buku jihad (!)... Hmmm... Sigap nian polisi kita.

Namun ada yang menarik dalam penggerebegan teroris di Solo kali ini. Sebab, sebelum penggerebegan itu, polisi sempat menggelar brieffing terlebih dahulu dan persiapan-persiapan seperlunya di sebuah rumah makan. Di tempat itu pula -di pinggir jalan- mereka baru memakai rompi anti peluru setelah melempar-lemparkannya sebentar di antara mereka, memasang sabuk, penutup kepala, senjata api dan persiapan-persiapan lain. Beberapa warga yang melintas sempat menonton mereka show of force, dan terkagum-kagum heran melihat semua persiapan itu. "Wah, iki Densus 88 yo, Mas, edan tenan...," kata seorang warga.

Acara persiapan pra penyerbuan yang sangat terbuka seperti ini tentu saja jarang terlihat pada penggerebegan sebelumnya. Pada penyerbuan-penyerbuan sebelumnya, biasanya polisi sudah memakai pakaian tempur lengkap dan masuk ke lokasi di malam hari atau pagi buta. Sementara pada acara persiapan tadi pagi, matahari sudah mulai hangat di tengkuk. Saat itu sebenarnya beberapa wartawan cetak dan elektronik sudah mulai berdatangan ke rumah makan itu. Sayang mereka tidak berani mengambil momentum bersejarah ini...

Nah, setelah semua anggota lapangan memakai peralatan rapi, mereka lalu masuk ke mobil dan langsung bergerak. Hanya bergerak sebentar tiba-tiba mobil-mobil Densus 88 itu berhenti. Para anggota lapangan pun bergerak mengepung sekitar lokasi dan kemudian memasuki rumah yang dipakai menjadi bengkel itu. Para wartawan yang mengikuti mereka sampai tergopoh-gopoh karena terkejut. Mereka tidak mengira rumah sasaran sedekat itu. Tahukah anda, berapa jaraknya dari rumah makan tadi? Hanya 200 meter, dan terlihat jelas dari restoran tadi!!

Maka drama penggerebegan yang tidak lucu itu pun terjadi. Para wartawan bisa mendekat ke TKP bahkan sampai ke pintu rumah bengkel tadi. Para anggota Densus 88 itu pun bisa diambil gambarnya dalam jarak dekat. Mereka sama-sekali tidak berusaha menghalangi atau melarang, mereka juga tidak mengusir para wartawan. Para petugas membiarkan para cameraman televisi mengambil gambar hingga di pintu rumah itu, dan bisa mengambil gambar ketika anggota densus 88 berada di salah satu ruangan.

Dalam rekaman para cameraman televisi, Lazuardi reporter/cameraman Metro TV dan Ecep S Yasa, dari TV-One tampak diberi privilege untuk mengambil gambar terlebih dahulu dari wartawan lain. Meskipun demikian mereka juga sempat disuruh keluar terlebih dahulu, "Nanti dulu-nanti dulu, belum siap," kata seorang anggota Densus 88. Para wartawan sempat bertanya-tanya, apanya yang belum siap. Namun ketika boleh masuk, para wartawan melihat bahwa barang bukti sudah tersusun rapi di lantai.

Yang sangat menarik, bagi wartawan yang sudah biasa meliput penangkapan teroris, tampak jelas dari bahasa tubuh mereka, bahwa para anggota Densus 88 itu tidak menunjukkan tanda-tanda stres yang menyebabkan adrenalin melonjak. Mereka tampak lebih santai dari pada ketika mereka menggerebeg tersangka teroris sebelumnya. Bahkan mereka menunjukkan kegembiraan yang janggal ketika saling mengacungkan jempol, tos dan sebagainya, setelah operasi dinyatakan berhasil.

Perilaku yang aneh juga tampak ketika para perwira Densus 88 termasuk komandan lapangan mereka, Kombes Muhammad Syafei datang ke rumah bengkel itu dan mau diambil gambarnya oleh para wartawan, bahkan dalam posisi close-up. Padahal selama ini dia dikenal paling alergi dengan kamera wartawan. Tak segan-segan ia menyuruh wartawan mematikan camera atau menghapus gambar yang ada dirinya.

Kejanggalan pun semakin lengkap ketika beberapa warga mengakui bahwa sebenarnya sehari sebelumnya rumah bengkel itu sudah didatangi sejumlah orang bertampang tegap, yang menurut warga adalah polisi.... "Ya mirip mereka-mereka itu, mas...," kata mereka.

Lho, lalu apa artinya semua ini?

source : FB feat Arrahmah.com

Sunday, January 17, 2010

Bila Alqur'an Dapat Berbicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku, dengan wudu’ aku, kau sentuh dalam keadaan suci, aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.

Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari, setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.

Sekarang engkau telah dewasa Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku. Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah.


Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu, atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja? Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya, aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.

Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa, atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian. di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu, pagi-pagi, surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau. Sekarang pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV, apalagi sekarang hampir semua umur buka Facebook (FB) hanya sekedar add and post. Waktu senggang engkau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yg datang dari Allah Yang Maha Perkasa, engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan. Waktu berangkat kuliah atau kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah).

Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi, tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu. Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku. Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu, jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun. E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan, engkau terlalu sibuk dgn urusan duniamu. Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku. Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV, menonton pertandingan Liga Italia, musik atau Film dan Sinetron laga.

Didepan komputer berjam-jam engkau betah duduk, hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah. Waktupun cepat berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemari, mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu, seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku, dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu.

Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.Apakah koran,TV,radio komputer,dapat memberimu pertolongan, bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya? Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya. Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu. Setiap saat berlalu, kuranglah jatah umurmu.

Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu. Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu. Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu. Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati.

Di kuburmu nanti, Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan yang akan membantu engkau membela diri. Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat. Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu, yg senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah aku lagi, bacalah kembali aku setiap hari, karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci, yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu. Sentuhilah aku kembali, baca dan pelajari lagi aku.Setiap datangnya pagi dan sore hari. Setiap saat…

Sumber : http://www.eramuslim.com

Saturday, January 9, 2010

Budaya Jam Karet

Awal tahun 2010 ini saya berencana ingin postingan tentang suatu hal yang berhubungan dengan tahun baru, karena sudah  beberapa minggu blog saya tidak di update/usang alias ga mutu.  Tapi begitu mau mulai browsing apa yang sudah ada dipikiran hilang  alias  sulit menyusun kata-kata. Dari pada tidak sama sekali akhirnya kupaksakan juga harus posting di awal tahun ini. Syukurlah Mbah Google baik hati mau menolong mencarikan kata kunci (mbah Google memang pinter, tau apa saja tentang apa yang kita mau) lalu saya menemukan kata kunci tentang  kebiasaan jelek kita, misalnya molornya waktu pada saat janji dengan teman atau seseorang yang sudah kita tentukan. huaaah..cape euy..

Mungkin kita sepakat bahwa  budaya Jam Karet adalah kebiasaan yang paling  kita tidak sukai dan  sayangnya ini  sudah menjadi budaya kita. Seperti salah satu judul postingan bg 'vavai'.com  "Jam karet = terlambat = tunda jadwal = budaya kita", dan banyak lagi yang membahas hal  serupa dan ending yang sama. Akan tetapi menurut saya tidak selamanya bahwa berprilaku/kebiasaan jam karet itu selalu memiliki sisi negatif, ada lho sisi positifnya! mungkin berlaku hanya orang-orang tertentu saja.

Saturday, December 12, 2009

Cium Sayang ataukah Cium Terlarang

Hampir seluruh media akhir-akhir ini menyiarkan hal-hal yang aktual dan berupaya untuk menyedot pemirsa agar tetap mengikuti berita yang disampaikannya mulai dari rangkaian bencana, kriminal, pendidikan, seleb caboh, sampai berita politik. 

Berita politik  memang tak pernah usang selagi masih ada sebuah negara. Tentunya akan  'bersentuhan' dengan pertanyaan-pertanyaan siapa yang akan menjadi pemimpin bangsa setelah ini, siapa yang akan menjadi wakil rakyat, siapa yang akan menjadi gubernor, bupati, lurah  dst. Episode pertanyaan selanjutnya tentu tak kalah gaungnya : siapa sih dalang Century Gate, Partai apa saja sih yang dapat kucuran uang sejumlah 6.7 Trilyun itu, terus ujung-ujungnya gimana sih kasusnya, apakah sama dengan kasus-kasus sebelumnya? Masih ingat kasus Edy tanzil dan beribu-ribu kasus lainnya yang  sampai saat ini BAP-nya ditangani para Malaikat penjaga pintu neraka di alam sana. Begitulah episod demi episod pertanyaan berikutnya terus bermunculan.

Wednesday, October 21, 2009

Menelusuri Jaringan Al-Qaeda

Al-Qaeda adalah jaringan teroris internasional yang dipimpin oleh Usama Bin Laden. Didirikan sekitar 1988 oleh bin Laden, al-Qaeda membantu keuangan, merekrut, transportasi dan melatih ribuan bertahap dari puluhan negara menjadi bagian dari Afghanistan tahan untuk mengalahkan Uni Soviet. Untuk melanjutkan jihad di luar Afganistan, al-Qaeda saat ini tujuannya adalah untuk membentuk suatu ketika-Khalifah Islam di seluruh dunia dengan bekerjasama dengan sekutu kelompok ekstremis Islam untuk menjatuhkan rezim yang dianggapnya "non-Islam" dan membuang Barat dan non-Muslim dari Muslim negara. 

Wednesday, September 30, 2009

Pujian JK kepada Abu Rizal Bakri

Mantan Wapres Jusuf Kalla menghargai sekaligus memuji Ketua terpilih Partai Golkar Aburizal Bakrie yang
oleh Majalah Forbes dinyatakan sebagai Orang Terkaya di Indonesia, dengan nilai total kekayaan mencapai 5,4 miliar dollar AS atau setara dengan 50 triliun.

Dibalik pengumuman orang terkaya itu, ada yang penting yang harus dicatat, yaitu untuk pertama kalinya dalam sejarah seorang pengusaha pribumi menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia, ujar Yusuf Kalla sewaktu menjabat Wapres.Dengan predikat Aburizal Bakrie sebagai orang terkaya di antara 40 orang terkaya lainnya di Indonesia, kekayaan Aburizal harus dijaga dan dipelihara supaya tetap baik dan bisa mendorong pertumbuhan seperti menggerakkan sector riil. Saat ditanya soal kekayaan pribadinya yang oleh Forbes ditempatkan di nomor 30 dengan nilai kekayaan 230 juta dollar AS, Wapres mengaku belum membaca majalah bisnis tersebut.. 

Demikian juga ipar JK yang juga Wakil Ketua MPR RI, Aksa Mahmud kala itu, yang menempati nomor  urut 24 dengan nilai kekayaan 340 juta dollar AS. Waktu itu Yusuf Kalla (kala itu Wapres) yang ditanya soal hikmah dibalik keberhasilan Aburizal Bakrie yang kini menjadi orang terkaya di Indonesia terkait dengan pembayaran kompensasi kepada warga korban Lumpur Lapindo Brantas di Sidoarjo, JK menjawab hal itu pasti akan dibayar Aburizal. “Selain karena sudah ada perjanjian yang harus dipenuhi, yaitu tahun depan harus
membayar 80 persen sisanya kepada warga, kekayaan Aburizal juga membuktikan bahwa warga korban Lapindo akan semakin tenang mengingat orang yang dituntut untuk membayar itu ternyata orang yang terkaya, yang tidak akan lari. Itulah positifnya,” kata Mantan Wapres SBY kala itu.

Sumber : DetikNews

Monday, September 21, 2009

Malam Iedul Fitri Tanpa Takbir Keliling


Pelaksanaan Idul Fitri tahun ini jatuh pada hari Ahad atau bertepatan tanggal 20 September 2009. Seperti pada umumnya di kota-kota lain di Indonesia, termasuk di kampung Ujungharapan Bekasi, suasana malam Idul Fitri selalu memberikan kesan khusus.  Dimana ada tradisi yang  sudah biasa dilakukan pada setiap malam Idul Fitri.  Pesta kembang api (petasan) dan arak-arakan bedug  yang diiringi dengan alunan gema takbir.. Alunan  gema takbir  keliling selalu berkumandang dengan kalimat  :

ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
LAA ILAAHA ILLAHU WALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR WALILLAHI ILHAMD,

Friday, September 11, 2009

Membenahi Pesantren

Menyoroti perkembangan pesantren khususnya manajemen dunia pesantren memang tidak terlalu membahagiakan bagi kalangan umat Islam. Perkembangan dunia pesantren mengalami pasang surut hingga  membuat kita miris dan masih jauh dari profesional, bila dibandingkan dengan  organisasi keagamaan non Islam. Kelemahan ini ternyata memang sudah dimulai dari Lembaga yang paling tinggi, Departemen Agama. Nah sahabat Ramli menuliskannya melalui hasil pengalamannya sebagai seorang pendidik, berikut tulisannya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...