Membangun Masyarakat Madani Berbasis Kearifan Lokal

Kegundahan Emhusni Mubarok terhadap orang-orang yang dianggap "religius" itu orang-orang yang baik ternyata jauh panggang dari api. Ia mengatakan "...saya pernah merasakan hidup ditengah-tengah masyarakat yang mengaku “religious” tapi ternyata, setelah ditilik lebih dalam lagi sepertinya tidak.

Lindungi Anak dari Dunia Maya

Dunia maya yang tanpa batas menyimpan bahaya, utamanya buat anak-anak dan remaja. Untuk melindungi anak dari bahaya dunia maya, perlu keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak. Terdengar klise memang. Namun, sebenarnya itulah kuncinya.

Daftar Peserta Sertifikasi 2012

Informasi calon peserta setifikasi guru 2012 Kabupaten Bekasi yang berisi daftar guru lolos dan telah memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012 sesuai database NUPTK per tanggal 30 september 2011 berjumlah 2.747 guru.

Peran IT dan Internet Bagi Pengembangan Pendidikan Anak

Internet memang bagaikan dua sisi mata uang dan pisau bermata dua. Ada sisi positif dan negatif. Kasus-kasus yang terjadi seperti, penghinaan, perselingkuhan, pencemaran nama baik, penipuan, pelecehan seksual, pornografi hingga penculikan dan bunuh diri,

Horeee..Aku LULUS

Untuk memilih perguruan tinggi yang ideal dan tepat atau yang sesuai dengan keinginan tidaklah sulit, walaupun begitu ternyata masih banyak diantara siswa/siswi SMA/SMK yang baru lulus mengalami kesulitan dalam menentukan perguruan tinggi pilihannya.

Sunday, January 15, 2017

Populasi dan Sampel dalam Polling (Sebuah Ilustrasi dan Sampel)

Sebuah penelitian mempunyai suatu komponen yang tak bisa dilepaskan dari penelitian itu sendiri. Komponen itu bernama populasi dan sampel. Dua hal ini dapat diartikan secara sederhana. Populasi dapat digunakan untuk menyebut keseluruhan elemen di wilayah penelitian.

Wilayah generalisasi seperti objek atau subejk ditentukan oleh seorang peneliti guna dijadikan sebagai bahan penelitian yang harus dipelajari. Dari hasil penelitian dan pembelajaran ini kemudian didapati kesimpulan. Semua hal yang hendak diteliti ciri-cirinya akan diperkirakan.

Terkait dengan populasi dan sampel, populasi mempunya dua macam karakter, yaitu populasi homogen dan heterogen. Populasi homogen adalah populasi yang individu di dalamnya relatif bisa disamakan peluangnya untuk menjadi sampel dan populasi heterogen yang sebaliknya. Ciri-ciri yang miliki suatu populasi dapat dikatakan sebagai parameter.

Himpunan objek penelitian bisa terdiri atas himpunan orang atau benda. Hal yang termasuk himpunan objek berupa orang misalnya individu, kelompok, komunitas, masyarakat, dan sebagainya. Sementara yang berupa benda misalnya jumlah kendaraan, bangunan, lokasi dan sebagainya.

Kumpulan atau himpunan orang (objek) yang diteliti biasanya mempunyai kesamaan dalam satu atau beberapa hal serta dapat memunculkan masalah pokok dalam sebuah penelitian. Sebelum melakukan penelitian, populasi dalam pemahaman akan populasi dan sampel yang akan diteliti terlebih dahulu perlu diartikan secara gamblang.

Terkait dengan populasi dan sampel, tentunya kita juga harus mengenal yang namanya sampel. Sampel menjadi hal yang penting ketika kita akan memperjelas fokus penelitian. Sampel termasuk bagian dari unsur populasi dan dapat mewakili seluruh populasi yang menjadi bahan penelitian. sampel juga dapat digambarkan sebagai miniatur dari populasi. Sampel pun ada macamnya, dalam hal ciri atau karakteristiknya, yaitu sampel representatif dan ciri karakteristiknya dikenal dengan statistik.

Pertanyaan selanjutnya yang harus dipahami: Mengapa harus ada sampling? Jawabannya adalah karena dalam populasi dan sampel, populasi yang mempunyai kuantitas besar dan harus lebih spesifik. Sebab, akan sulit sekali untuk meneliti seluruh elemen terkait. Hal ini dikarenakan akan mengaburkan fokus penelitian tersebut.

Berkaitan dengan itu, ada pula masalah keterbatasan waktu, biaya, dan SDM. Penelitian pada sampel bisa lebih reliabel dibandingkan pada populasi. Hal ini dikarenakan data yang terlalu banyak akan membuat fisik dan mental menjadi semakin lelah. Sehingga, kemungkinan besar akan terlalu kompleks dan mengaburkan fokus penelitian. Maka dari itu, kehadiran sampel yang cukup penting dalam populasi dan sebuah penelitian.

Substansi dari penarikan sampel bertujuan untuk mendpatkan perwakilan populasi yang tepat, setidaknya mempunyai validitas yang dapat dipercaya. Pertimbangan karakteristik populasi akan menentukan teknik pengambilan sampel. Hal ini su-paya dapat meminimalkan tingkat bias sementara kemampuan taksiran terkait dengan presisi dalam populasi dan sampel, agar nantinya dapat digeneralisasikan atas populasinya.

Berkaitan dengan hal sebelumnya maka sampel pun harus mempunyai karakteristik yang dipunyai oleh populasi. Sampel pun mempunyai dua jenis dalam penerapannya, yaitu sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas. Probabilitas bersifat homogen dan mempunyai beberapa model pengambilan sampel, yaitu sampel random sampling, stratified random sampling, proportionate stratified random sampling, cluster sampling atau sampling berkelompok.

Selain itu, ada sampel nonprobabilitas yang bersifat heterogen pun mempunya beberapa model pengambilan sampel, yaitu systematic sampling, quota sampling convenience sampling, purposeive sampling, boring sampling atau total sampling yang biasanya digunakan untuk populasi yang kurang dari seratus orang.

Contoh Pengambilan Populasi dan Sampel

Terkait dengan populasi dan smapel, pengambilan sampel dari populasi mempunyai banyak rumus. Salah satunya menentukan sampel dengan rumus Slovin. Rumus ini dapat dijadikan contoh dalam pengerjaan populasi dan sampel.
Rumus Slovin: n = N/1 + (N x e2)

Keterangan :
n=anggota sampel
N= jumlah populasi
e= error level. Umumnya 1% atau 5% dan 10%.

Contohnya : Jumlah populasi atau N adalah 200, dan error level atau e adalah 5%. Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut :

n=200/1 + (200 x 5%)

= 133,33 atau dibulatkan menjadi 133 orang.

Selain itu, ada contoh lain. Contoh di bawah ini diambil dari salah satu polling dari buletin kampus negeri di Yogyakarta. Buletin ini mengadakan polling mengenai bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap pemisahan satu fakultas menjadi dua fakultas.

Akan tetapi, sampel dan populasi di sini digabungkan dengan analisis data di mana telah berbentuk pemaparan hasil polling dan bisa dilihat bagaimana transparansi populasi dan sampel. Selain itu, metode perhitungannya diberitahukan kepada pembaca agar polling dapat dinilai validitasnya dan mempunyai data dan perhitungan yang lebih transparan. Sumber Penulis:  Anneahira.com

Contoh Implementasi polling dari buletin di atas dapat dibuka di link halaman selanjutnya. Next di SINI.

Sunday, June 16, 2013

Ini Loh, Alasan Tik Dihapus

Kenapa TIK dihapus? Inilah alasannya
Oleh Mujibbur Rohman di Ikatan Guru Indonesia (IGI) (Berkas) · Sunting Dokumen

Alasan mengenai ada atau tidaknya pelajaran TIK sebenarnya sedikit kompleks. Pertimbangan ada atau tidak ada TIK ini bukan karena penting atau tidak penting pelajaran TIK, ini sepertinya berkaitan dengan proses politik dan kebijakan luar negeri yang terjadi di negara ini.

Saya mulai dengan sedikit flashback mengenai proyek IGOS (Indonesia Go Open Source), dulu proyek ini digadang gadang akan menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri yang mampu menciptakan pemerintahan yang berbasis IT (e-goverment), tidak hanya pemerintahan tapi juga sektor pendidikan, perdagangan, dan sektor-sektor lainnya (IGOS direncanakan sejak Menkoninfo Syamsul Muarif). Kata kuncinya adalah "mandiri", jadi yang digunakan adalah sebuah sistem yang bisa melepaskan ketergantungan dari produsen dalam hal ini produsen sistem operasi dan aplikasi, sehingga digunakan sistem operasi open source. Muncullah proyek IGOS (Lebih lengkap tentang IGOS http://www.ebizzasia.com/0219-2004/itc,0219,01.htm). Proyek IGOS sejatinya sudah berjalan dimana sudah tercipta beberapa seri distro IGOS yang beredar seperti IGOS Nusantara, IGOS Laba-Laba, IGOS Billing, dsb. Akan tetapi lahirnya IGOS tentu menimbulkan kekhawatiran pihak produsen yang selama ini diuntungkan terutama produsen Sistem Operasi. Sehingga diundanglah SBY ke US sekalian ketemu Bill Gates (2005- Menkominfo saat itu Sofyan Djalil) dilanjutkan Bill Gates yang datang di Indonesia (2008-Menkominfo saat itu Bapak M. Nuh, sekarang Menteri Pendidikan). Pertemuan itu tentu bukan tanpa maksud, silahkan baca di http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=7547&coid=4&caid=33&gid=4, bahkan para pekerja IT yang mendukung proyek IGOS sangat khawatir akan mesranya Bill Gates dan SBY akan berdampak pada keberlangsungan proyek IGOS. Dan kekhawatiran tersebut saat ini mulai nyata dimana IGOS terbengkalai. 

Lalu apa kaitannya IGOS dengan dihapuskannya TIK. TIK muncul dalam kurikulum 2004 salah satunya adalah karena semangat IGOS, hal ini bisa dilihat dari buku pegangan mata pelajaran TIK versi BSE sangat opensource oriented. Nah mengenai IGOS pemerintah sudah berhasil menghambat perkembangannya dan membuat IGOS terbengkalai tinggal mata pelajaran TIK yang masih ada. Keberadaan TIK di sekolah menengah tentu lambat laun akan menimbulkan kesadaran akan sumber daya IT yang mandiri, baik sumberdaya IT Brainware ataupun software. Ini terbukti makin banyak sekolah menengah yang mengajarkan SO Linux mulai dari sekedar cara pemakaian sampai kemampuan teknis intalasi dan developmennya. Bahkan disekolahan saya menggunakan 2 SO, Windows dan Linux untuk proses belajar. Tentu hal ini menimbulkan kekhawatiran pihak US (mewakili Microsoft) akan bangkitnya kembali IGOS.

Nah pemerintah yang berkuasa saat ini, jika ingin mendapatkan kekuasaan di pemilu 2014 tentu harus mendapat dukungan pemerintah USA sono (seperti yang sudah umum diketahui, tanpa dukungan US akan susah untuk berkuasa, kecuali negara-negara anti USA). Nah dukungan itu bisa didapat jika pemerintah memperlihatkan komitmennya terhadap MOU yang pernah ditandatangani dan menuruti kemauan USA. Salah satu bentuk pelaksanaan komitmennya yaitu menghapus TIK ditingkat sekolah menengah, kenapa? Yup agar semangat IGOS tidak muncul kembali dan kemandirian IT tidak terwujud sehingga Indonesia tetap bergantung pada USA dibidang IT.

Ngomong-ngomong, katanya cashback tiap proyek lumayan gedhe loh bisa mencapai 30% nilai proyek. Lumayan kan buat "pesta 2014" . Makanya proyek "Kurikulum coba-coba 2013" ini harus tetap berjalan di 2013

Tulisan ini disusun berdasar rangkaian literatur berita Online dan ilmu “cocokmologi”, sehingga bagi yang berseberangan tentu akan menganggap ini suudzon, halusinasi, ataupun ekspresi galau dari seorang guru TIK. Terima kasih.



Ditulis oleh : Mujibbur Rohman
sumber : http://www.facebook.com/wijaya.kusumah/posts/10201340180574609

Thursday, June 13, 2013

Daftar Nama Kecamatan dan Kelurahan-Desa Kabupaten Bekasi

Berikut ini adalah daftar nama-nama Kelurahan / Desa dan Kecamatan beserta nomor kode pos (postcode / zip code) pada Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar), Republik Indonesia.

Negara : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Provinsi : Jawa Barat (Jabar)
Kabupaten : Bekasi

1. Kecamatan Babelan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Babelan di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Babelan Kota (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Bahagia (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Buni Bakti (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Hurip Jaya (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Kebalen (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Kedung Pengawas (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Kedungjaya (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Muara Bakti (Kodepos : 17610)
- Kelurahan/Desa Pantai Hurip (Kodepos : 17610)

2. Kecamatan Bojongmanggu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bojongmanggu di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Karangindah (Kodepos : 17350)
- Kelurahan/Desa Medalkrisna (Kodepos : 17350)
- Kelurahan/Desa Sukabungah (Kodepos : 17350)
- Kelurahan/Desa Sukamukti (Kodepos : 17350)
- Kelurahan/Desa Bojongmanggu (Kodepos : 17352)
- Kelurahan/Desa Karangmulya (Kodepos : 17356)

3. Kecamatan Cabangbungin
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cabangbungin di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Jaya Bakti (Kodepos : 17720)
- Kelurahan/Desa Jaya Laksana (Kodepos : 17720)
- Kelurahan/Desa Lenggah Jaya (Kodepos : 17720)
- Kelurahan/Desa Lenggah Sari (Kodepos : 17720)
- Kelurahan/Desa Setia Jaya (Kodepos : 17720)
- Kelurahan/Desa Setialaksana (Kodepos : 17720)
- Kelurahan/Desa Sindang Jaya (Kodepos : 17720)
- Kelurahan/Desa Sindangsari (Kodepos : 17720)

4. Kecamatan Cibarusah
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cibarusah di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cibarusahjaya (Kodepos : 17340)
- Kelurahan/Desa Cibarusahkota (Kodepos : 17340)
- Kelurahan/Desa Ridogalih (Kodepos : 17340)
- Kelurahan/Desa Ridomanah (Kodepos : 17340)
- Kelurahan/Desa Sindangmulya (Kodepos : 17340)
- Kelurahan/Desa Sirnajati (Kodepos : 17340)
- Kelurahan/Desa Wibawamulya (Kodepos : 17340)

5. Kecamatan Cibitung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cibitung di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cibuntu (Kodepos : 17520)
- Kelurahan/Desa Kerta Mukti (Kodepos : 17520)
- Kelurahan/Desa Muktiwari (Kodepos : 17520)
- Kelurahan/Desa Sarimukti (Kodepos : 17520)
- Kelurahan/Desa Sukajaya (Kodepos : 17520)
- Kelurahan/Desa Wanajaya (Kodepos : 17520)
- Kelurahan/Desa Wanasari (Kodepos : 17520)

6. Kecamatan Cikarang Barat
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cikarang Barat di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cikedokan (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Danau Indah (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Gandamekar (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Gandasari (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Jatiwangi (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Kali Jaya (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Mekar Wangi (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Sukadanau (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Telaga Asih (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Telaga Murni (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Telajung (Kodepos : 17530)

7. Kecamatan Cikarang Pusat
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cikarang Pusat di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cicau (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Hegarmukti (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Jayamukti (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Pasirpanji (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Pasirtanjung (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Sukamahi (Kodepos : 17530)

8. Kecamatan Cikarang Selatan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cikarang Selatan di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Ciantra (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Cibatu (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Pasirsari (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Serang (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Sukadami (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Sukaresmi (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Sukasejati (Kodepos : 17530)

9. Kecamatan Cikarang Timur
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cikarang Timur di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cipayung (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Hegarmanah (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Jatibaru (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Jatireja (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karangsari (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Labansari (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Sertajaya (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Tanjungbaru (Kodepos : 17530)

10. Kecamatan Cikarang Utara
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Cikarang Utara di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cikarang Kota (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Harja Mekar (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karang Baru (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karangasih (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karangraharja (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Mekarmukti (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Pasir Gombong (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Simpangan (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Tanjungsari (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Waluya (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Wangunharja (Kodepos : 17530)

11. Kecamatan Karangbahagia
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Karangbahagia di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Karang Bahagia (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karang Rahayu (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karang Sentosa (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karang Setra (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karang Setu (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karanganyar (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Karangmukti (Kodepos : 17530)
- Kelurahan/Desa Sukaraya (Kodepos : 17530)

12. Kecamatan Kedung Waringin
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kedung Waringin di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Bojongsari (Kodepos : 17540)
- Kelurahan/Desa Karang Harum (Kodepos : 17540)
- Kelurahan/Desa Karang Mekar (Kodepos : 17540)
- Kelurahan/Desa Karang Sambung (Kodepos : 17540)
- Kelurahan/Desa Kedungwaringin (Kodepos : 17540)
- Kelurahan/Desa Mekar Jaya (Kodepos : 17540)
- Kelurahan/Desa Waringin Jaya (Kodepos : 17540)

13. Kecamatan Muara Gembong
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Muara Gembong di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Jayasakti (Kodepos : 17730)
- Kelurahan/Desa Pantai Bahagia (Kodepos : 17730)
- Kelurahan/Desa Pantai Bakti (Kodepos : 17730)
- Kelurahan/Desa Pantai Harapan Jaya (Kodepos : 17730)
- Kelurahan/Desa Pantai Mekar (Kodepos : 17730)
- Kelurahan/Desa Pantai Sederhana (Kodepos : 17730)

14. Kecamatan Pebayuran
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pebayuran di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Bantarjaya (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Bantarsari (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Karang Harja (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Karanghaur (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Karangjaya (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Karangpatri (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Karangreja (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Karangsegar (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Kertajaya (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Kertasari (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Sumberreja (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Sumbersari (Kodepos : 17710)
- Kelurahan/Desa Sumberurip (Kodepos : 17710)

15. Kecamatan Serang Baru
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Serang Baru di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Cilangkara (Kodepos : 17330)
- Kelurahan/Desa Jaya Sampurna (Kodepos : 17330)
- Kelurahan/Desa Jayamulya (Kodepos : 17330)
- Kelurahan/Desa Nagacipta (Kodepos : 17330)
- Kelurahan/Desa Nagasari (Kodepos : 17330)
- Kelurahan/Desa Sirnajaya (Kodepos : 17330)
- Kelurahan/Desa Sukaragam (Kodepos : 17330)
- Kelurahan/Desa Sukasari (Kodepos : 17330)

16. Kecamatan Setu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Setu di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Burangkeng (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Cibening (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Cijengkol (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Cikarageman (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Cileduk (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Kertarahayu (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Lubangbuaya (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Muktijaya (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Ragemanunggal (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Taman Rahayu (Kodepos : 17320)
- Kelurahan/Desa Taman Sari (Kodepos : 17320)

17. Kecamatan Sukakarya
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sukakarya di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Sukaindah (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukajadi (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukakarya (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukakersa (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukalaksana (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukamakmur (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukamurni (Kodepos : 17630)

18. Kecamatan Sukatani
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sukatani di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Banjar Sari (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Suka Asih (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukadarma (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukahurip (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukamanah (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukamulya (Kodepos : 17630)
- Kelurahan/Desa Sukarukun (Kodepos : 17630)

19. Kecamatan Sukawangi
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sukawangi di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Sukabudi (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukadaya (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukakerta (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukamekar (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukaringin (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukatenang (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukawangi (Kodepos : 17620)

20. Kecamatan Tambelang
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tambelang di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Sukabakti (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukamaju (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukamantri (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukarahayu (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukaraja (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukarapih (Kodepos : 17620)
- Kelurahan/Desa Sukawijaya (Kodepos : 17620)

21. Kecamatan Tambun Selatan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tambun Selatan di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Jatimulya (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Lambangjaya (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Lambangsari (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Mangunjaya (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Mekarsari (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Setiadarma (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Setiamekar (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Sumber Jaya (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Tambun (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Tridaya Sakti (Kodepos : 17510)

22. Kecamatan Tambun Utara
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tambun Utara di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Jalenjaya (Jejalenjaya) (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Karangsatria (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Satriajaya (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Satriamekar (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Sriamur (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Srijaya (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Srimahi (Kodepos : 17510)
- Kelurahan/Desa Srimukti (Kodepos : 17510)

23. Kecamatan Tarumajaya
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tarumajaya di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) :
- Kelurahan/Desa Segara Makmur (Kodepos : 17211)
- Kelurahan/Desa Pantai Makmur (Kodepos : 17212)
- Kelurahan/Desa Setia Mulya (Kodepos : 17213)
- Kelurahan/Desa Pusaka Rakyat (Kodepos : 17214)
- Kelurahan/Desa Setia Asih (Kodepos : 17215)
- Kelurahan/Desa Pahlawan Setia (Kodepos : 17216)
- Kelurahan/Desa Samudra Jaya (Kodepos : 17217)
- Kelurahan/Desa Segara Jaya (Kodepos : 17218)


Thursday, June 6, 2013

The Legend : Gus Dur dengan Segala Keunikan dan Kelebihannya

Sudah tiga kali saya posting dari sumber kultwit chirpstory.com. Nah kali ini Penting juga untuk diketahui, mengenai seorang tokoh, mantan presiden dan guru bangsa yang tak lain adalah GUSDUR, putra dari KH. Wahid Hasyim dan cucu KH. Hasyim Asyari pendiri NU.

Berikut link untuk membacanya : http://chirpstory.com/li/83955

Thursday, May 9, 2013

Sosok Menteri Keuangan

Semoga anekdot kultwit ini menyindir untuk Menteri Keuangan di negara tetangga, bukan di negara kita... hehehe..

Sunday, May 5, 2013

Puisi Dibalik Jeruji "Bulan Bintang"

Adalah mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol. Susno Duadji (SD) si pemilik puisi yg berjudul "Bulan Bintang". SD pernah populer lewat kasus "Cicak vs Buaya" atau KPK vs Polisi. Kedua lembaga rasuah tersebut tentu kita sudah tidak asing lagi, yaitu sama-sama sebagai lembaga penegak hukum, artinya memiliki tugas yang sama, termasuk menangkap para bandit2 dan koruptor kelas wahid. 

Kasus Susno Duadji terakhir ini memang kontroversial, baik dalam proses hukumnya maupun eksekusi penangkapannya hingga akhirnya menyerahkan diri tanpa perlawanan. Saat ini SD berada dibalik jeruji Lapas Tahanan Cibinong, walau proses hukumnya belum jelas. Inilah puisi Susno Duadji sambil menunggu hasil proses hukumnya dengan membuat sebuah puisi ke'galau'nya terhadap perlakuan hukum di negeri ini, dengan judul "BULAN BINTANG". 

Hitungan tarikh memang relatif pendek aku berada di keluarga yang sangat ku cintai ini,

Memang aku baru datang tapi aku bukan pendatang baru, jiwaku sudah terpatri pada BULAN dan BINTANG sejak dahulu kala,,,
sejak aku belum kenal politik,

Ayah dan keluarga ku penganut panatik ideologi BULAN BINTANG, beliau Masyumi sejati,

Tegakan hukum, tegakan kebenaran dan keadilan adalah garis perjuangan partai ku. Karena itulah pokok persoalan yang menyebabkan negeri ini terpuruk dan sulit untuk bangkit,

Bulan Bintang sangat mencintai negeri ini,
Bulan bintang akan sangat marah dan sedih,,,,,, sedih ,
Manakala hukum dipelintir, manakala hukum ditafsirkan demi kepentingan kaum pemegang kekuasaan dan penegak hukum itu sendiri,

Betapa mudah menghukum dan menghancurkan karir seseorang dinegeri yang katanya "berazas" kan hukum ini, mudah ,,,,dan gampang sekali,
Jauh lembih gampang dari pada menghukum pencuri sendal jepit, bahkan lebih mudah dari menghukum pencuri jemuran celana dalam,

Caranya ,,,
Cukup dengan "kekuasaan " dan ,,
"arogansi"
Manakala kedua kesaktian itu sudah bertemu, tamat riwayatnya karir dan kemerdekaan seseorang,
Mudah sekali, bukan ?

Sebagai kader BULAN BINTANG sejati,
Aku tak takut hal itu,
Aku rela dibui,
Bahkan aku rela mati
demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan sejati,
Aku di bui, bukan aku menyerah.

Bukankah kita sebagai manusia adalah halifah di muka bumi ?
Bukankah Allah Swt sangat benci akan ketidakadilan,
Allah SWT membenci kezoliman.

Ya Allah ,,,
mereka merampas kemerdekaanku dengan dalih "menegakan" hukum,
Ya Allah.,,,
mereka sangat kuat,,,,
Tapi ,,, tapi aku sangat percaya bahwa ALLAH SWT Maha Kuat,,
Ya ALLAH tunjukan kepada mereka yg zolim bahwa ENGKAU Maha Kuat,
Aamiin YA Rabb.
Hanya kepada MU sebaik-baiknya aku meminta pertolongan.

Jakarta,
Hari pertama aku dipenjarakan. (SD)

Thursday, January 24, 2013

Sekolah Fotografi Ala Kampret

Postingan kali ini saya dedikasikan untuk Komunitas Fotografi Grup Kampret yang saya ikuti baru 1 bulan dalam rangkah ultahnya yang ke-1.

Sejak berdirinya Kampret 5 Februari 2012 lalu, pertengahan Januari 2013 ini baru genap satu bulan saya terdaftar dan terverifikasi sebagai 'murid' baru di sekolah Kampret (Kompasianer Hobi Jepret), berarti umur Kampret baru satu tahun dan bulan depan tepat ultahnya yang ke-1. Semoga tetap eksis dan bermanfaat bagi orang banyak. Amiiin.

Sebagaimana yang dicita-citakan para leluhur pendiri Kampret, keberaannya tak lain untuk berbagi pengalaman dan share ilmu seputar fotografi. Baik bercerita lewat foto, saling berbagi tips dan triknya bila perlu, tanpa membedakan Fotografer pro, amatir, ataupun anggota baru yang hanya sekedar hobi/penikmat foto. 'Murid-murid'nya bukan hanya di Indonesia, tetapi tersebar di berbagai belahan dunia, dengan syarat sudah memiliki akun di Kompasiana. Singkatnya beragam latar belakang ada disini. Preeet!


Tampak depan Grup Kampret.


Hasil comot di Wall Kampret


Kampret bagi saya adalah "tempat bermain kami, eh salah tempat bermain kita" sambil 'sekolah jepret', laksana ibu yang mau melayani, mengajari, dan membimbing serta tidak pelit ilmu, sehingga cepat mudah akrab sekalipun kita masih tergolong 'murid' baru. Sungguh, suasana yang bikin betah saja berada di Kampret. Nah, tidak berlebihan jika Kampret saya nobatkan sebagai Sekolah Photografi Ala Kampret atau seperti judul artikel ini "Kampret School of Photography.


Selama dua minggu sejak awal gabung, saya hanya menyimak dan menikmati foto-foto sambil ditemani si GG dan Kopi Aceh. Tepatnya pada WPC (Weekly Photo Challenge) FB dengan tema "Pagar" saya baru bisa kesempatan kirim foto 'pagar' yang kemudian masuk deretan yang direview oleh Tim Kampret. Selain itu ada tantangan lain di Kampret, yaitu WPC (Weekly Photo Challenge) K, yaitu menulis dengan bercerita lewat foto.


Foto pertama kali yang saya ikuti di WPC FB dengan tema "Pagar".



Pagar Tembok Warna-warni


Alhamdulillah, foto "pagar warna-warni" ini masuk deretan Review di WPC K Kampretos Kompasiana. Saya tidak tau kenapa foto itu masuk di deretan review, padahal banyak  foto-foto lainnya yang lebih cakep dan bagus. Masuk review saja sudah membanggakan buat pemula seperti saya apalagi  jika sampai dapat reward pulsa. Cemunguuud, tentu! :D


Karena masih 'geged' pegang kamera, pada tantangan berikutnya saya tidak ikut, lebih sering menyimak, dan menikmati foto2 para Kampretos, walau satu dua saya kirim juga, selebihnya cuma isi absen dan ngacir sambil ubek-ubek artikel2 yang ada di WPC K dan artikel2 fotografi yang pernah dikirimkan oleh para 'suhu'. Artikel2 itulah saya jadikan sebagai modul belajar sekaligus modal pembelajaran fotografi.
Insya Allah dari hasil baca-baca modul, juga tips-tips para Kampretos akan saya dedikasikan foto-foto hasil jepretan saya demi untuk memeriahkan acara [Jelang Satu Tahun] Bercerita bersama Kampret dengan tema "Kisahku dalam Foto".
Berikut adalah Foto-foto hasil jepret saya dari beberapa tempat dan sudut teknik-teknik fotografi, diantaranya  :


1. Rule of The Third.



Loket Peninggalan Belanda di Museum Bank Indonesia JKT.[f3,1/8sec,iso-800,fl.6mm]



Menunggu "Kereta Tiba Pukul Berapa" di St.Kota JKT.[f3,1/250sec,iso-80,fl.6mm]

Ada hal mendasar dan saya merasa lebih 'dewasa' berada di Kampret setelah mengenal lebih jauh tentang Garis dalam artikel Weekly Photo Challenge ke 3. Dalam artikel tersebut dijelaskan, bahwa ... "Jika komposisi itu di pilah-pilah satu persatu maka ada enam elemen penting yang menyusunnya, keenam elemen tersebut adalah: garis (line), bentuk (shape), wujud (form), tekstur (texture), pola (pattern) dan warna (color)".
Lebih lanjut dan dikutip dari seorang ahli dan pakar fotografi, bahwa garis memiliki peran penting dalam bidang fotografi, kenapa?. Karena jika sebuah foto tanpa garis, maka tidak akan ada bentuk, dan tanpa bentuk, tidak akan ada wujud sebuah foto. Kalau mau baca artikelnya ada di sini.


2. Komposisi Elemen Garis



Tiang Beton Museum Seni & Budaya Kota Tua JKT.[f.10,1/125sec,iso-400,fl.35mm]



Monorel Kreta di Taman Mini Indonesia Indah JKT.[f4,1/2000sec,iso-200,fl.20mm]



Tangga Gedung di Pasar Babelan [gb.setelah diCroping]



Terendam Banjir di Ps. Basah Marakash.[f4.2,1/250sec,iso-80,fl.12mm]


Foto-foto dari sudut teknik fotografi yang berbeda, antara lain  :

4. Framing




Dibalik jendela Miniatur Ruang Akad Kredit di Museum Bank Indonesia.[f.6.3,1/4sec,iso-400,fl.24mm]



Kota Tua dilihat dari Museum Seni dan Budaya [f.3,1/1000sec,iso-80, fl.6mm]


Selain teknik2 dasar seperti : pencahayaan, aspek komposisi, sudut pandang kamera dan kekontrasan foto yang tajam, ada yang lebih utama yaitu mengenal Cahaya, jika ingin tahu lebih detailnya saya pernah baca artikelnya di sini. Dan hal yang mendasar lainnya mengenal Warna, silahkan baca2  disini. Nah, keduanya sangat berperan penting dalam mempengaruhi hasil foto2 yang kita jepret. Khusus untuk artikel ini, terima kasih  Om ABdR dan para Kampretos yang lain atas share artikelnya.


Selain teknik-teknik fotografi yang sulit dan serius di atas, di sekolah Kampret diajarkan tentang bagaimana memanfaatkan sekitar halaman rumah kita untuk menjadi objek jepret menjepret dengan baik.


Berikut aksi saya melompat pagar yang tinggi dan anak saya berperan sebagai  'anak nenek sihir' dengan sapu 'nenek sihirnya'. Dan foto-foto bokeh mengakhiri hasil belajar saya selama satu bulan di sekolah Fotografi Ala Kampret.


5. Teknik Levitasi



'Landing' saat Lompat Pagar Tetangga.[f3.5,1/1000sec,iso-80,fl.8mm]



Ayumi si Anak 'nenek sihir dg sapu nenek sihir' saat take off '.[f4.2,1/500sec,iso-80,fl.12mm]

6. Foto Bokeh



Cabe merah siap panen.[f.3,1/90sec,iso-100,fl.6mm]



Bunga di halaman rumah.[f9.6,1/15sec,iso-100,fl.6mm]

Semua foto2 menggunakan kamera saku Touch screen Samsung T18, 14.5MP, walau terkadang untuk sekedar Kepo tentang Setting manualnya suka pinjem juga DSLRnya temen ^-^, tapi tak apalah Man untuk sementara pinjem istilah ini aja dulu "The Man Behind The Gun" eh salah ..The Man Behind The Camera".


Itulah Catatan Harian yang saya rangkum dalam satu bulan selama di Sekolah Kampret yang bisa saya dedikasikan dalam moment Ultah Kampret yang ke-1 ini dengan satu motivasi yang tinggi dengan sekelumit ilmu yang saya dapati selama satu bulan di sekolah Kampret. Semoga bermanfaat dan salam Jepret..!!



Bagi kawan2 kompasianer dan Kampretos jika ingin berkenan baca2 artikel peserta lainnya silahkan ke halaman http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2013/01/13/jelang-ultah-kampret-bercerita-bersama-kampret-518973.html

**) Postingan ini saya buat untuk ikut lomba "Berkisah lewat Foto" dalam memeriahkan Ultah Kampret yang ke-1. Tentang artikel ini saya muat di blog Tahapan Fotografi.

Thursday, January 17, 2013

Kurikulum 2013 Sistem Pendidikan Gagal ?

Sebagai guru TIK saya sempat kaget juga sekaligus bingung mendengar rencana Pemerintah khususnya Depdikbud, eh salah yah...maksudnya Kemendiknas, loh..koq salah lagi sih, maksudnya Kemdikbud untuk menghapus Kurikulum KTSP dan memberlakukan Kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, dimana mata pelajaran TIK akan dihapus dan akan diintegrasikan ke semua mata pelajaran lain, bukan hanya TIK tapi juga ada  bidang studi yang lain yang akan dirubah/dihapus.  Wacana ini sudah dihembuskan dan diuji publik sejak pertengahan tahun 2012 yang lalu.

Pemberlakuan kurikulum 2013 tidak saja berefek kurang baik terhadap guru khususnya guru TIK yang sudah bersertifikasi, tetapi juga tentu akan banyak berpengaruh kepada sistem pendidikan kita kepada anak didik secara Nasional. Lain halnya jika kebijakan baru Kurikulum 2013 ini memberikan efek positif dan melengkapi kekurangan kurikulum lama (KTSP), tentu tidaklah  terlalu bermasalah khususnya bagi guru sebagai pendidik yang merasakan langsung dengan peserta didik, apalagi hingga saat ini kurikulumnya itu seperti apa, bagaimana dan dokumennya seperti apa belum jelas, yang ada baru naskah uji publik doang.

Memasuki tahun 2013 ini, beberapa guru dan khususnya  guru TIK yang menjadi 'korban' kebijakan baru ini masih bingung dan waswas tentang bagaimana nasibnya jika memang kurikulum 2013 benar-benar diberlakukan?. Berikut ungkapan kawan saya sesama guru atau sebagai ungkapan kecewa dan sekaligus mempertanyakan kebijakan Pemerintah khususnya Bapak Menteri Kemdikbud RI tentang arah Kurikulum baru tersebut. Ungkapan ini sekaligus juga mewakili guru-guru yang lain dan umumnya para pendidik.

"Pak Menteri, Apakah Kondisi ini yang Bapak Kehendaki?"

Kurikulum 2013 sudah berada di ambang pintu. Saat ini, uji publik sudah dilaksanakan. Hasil uji publik pun sudah diketahui khalayak. Menurutku, masyarakat luar menolak rencana Kurikulum 2013 karena dinilai sarat dengan pembredelan beragam kebijakan terdahulu yang sudah dinilai baik. Namun, justru Kurikulum 2013 meniadakan itu. Bahkan, agaknya DPR pun berpihak kepada resistensi publik terhadap rencana pemberlakuan Kurikulum 2013. Saya dengar bahwa anggota DPR akan menolak Kurikulum 2013.

Namun, seperti telah kita ketahui bahwa pemerintah sering memaksakan diri terhadap rencana yang telah dianggap baik. Pemerintah sering menutup mata atas beragam kritikan masyarakat luas. Mungkin pemerintah sudah menganggap bahwa kebijakannya itu bijak. Maka, tak ayal beragam kebijakan terdahulu kontraproduktif dengan rencana semula. Dan khusus kebijakan bidang pendidikan, program apakah yang telah berjalan dan dinilai baik? Nyaris semua kebijakan itu meninggalkan kesan buruk. Mari kita telaah.

Sekolah Gratis
Mana ada sekolah gratis di negeri ini? Pemerintah selalu menggembar-gemborkan pendidikan gratis seraya menggelontorkan triliunan rupiah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Di mana-mana, pemerintah mengampanyekan pendidikan gratis dan permintaan dukungan. Namun, seperti telah kita ketahui bahwa kebijakan pendidikan gratis justru telah menurunkan kualitas pendidikan itu sendiri. Tak ayal, masyarakat pun mencibir kebijakan BOS. Bahkan, uang BOS itu untuk Bos alias pejabatnya.

Sebenarnya masyarakat tidak menghendaki pendidikan gratis. Masyarakat menghendaki pendidikan yang terjangkau. Masyarakat menyadari bahwa pendidikan itu mahal sehingga masyarakat memang memiliki kewajiban untuk mendapatkan pendidikan itu. Sejak republik ini berdiri dan melahirkan para mahaguru, pendidikan memang dibeli. Tidak ada pendidikan gratis. Maka, masyarakat pun giat bekerja agar anak-anaknya dapat bersekolah. Hasilnya sungguh luar biasa: ekonomi rumah tangga berjalan dan pendidikan pun teraih.

Buku Sekolah Elektronik


Pemerintah telah memberlakukan kebijakan Buku Sekolah Elektronik atau BSE. BSE diharapkan agar dapat digunakan semua pihak secara gratis. Dengan fasilitas internet, BSE dapat diunduh secara gratis. Sayang seribu sayang, kebijakan itu tidak berjalan maksimal. Banyak daerah mengalami kesulitan untuk menggunakan BSE. Akhirnya, pemerintah pun membolehkan BSE dicetak dan dijual dengan HET yang ditentukan. Begitulah kebijakan yang tak terencana dengan baik.

Korupsi Nilai


Pemerintah telah memberlakukan kebijakan Ujian Nasional (UN) sejak lama. Namun, UN sekarang memiliki kekhasan yang teramat berbeda, yaitu pada status kelulusan. Dahulu, anak sekolah yang telah mengikuti UN akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB). STTB adalah bukti hukum yang menyatakan bahwa pemiliknya telah menyelesaikan pendidikan sesuai dengan jenjangnya.

Namun, kebijakan ini diubah. STTB diganti ijazah. Semua siswa harus lulus UN jika ingin mendapatkan ijazah. Agar lulus UN, semua siswa harus mendapatkan nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dan di sini pula korupsi nilai berawal. Banyak sekolah (mungkin semua sekolah) melakukan korupsi nilai massal. Sekolah-sekolah ramai-ramai mendongkrak nilai murid-muridnya. Tidak ada lagi murid mendapatkan nilai di bawah 7. Semua anak PASTI mendapatkan nilai di atas 7, bahkan nyaris sempurna alias 10. Mengetahui nilainya pasti dinaikkan, para murid pun enggan belajar karena mereka sudah yakin bahwa gurunya pasti akan membantu kelulusannya.

Pak Mendikbud yang saya hormati, kondisi inikah yang Bapak kehendaki? Sekolah tak lagi menjadi sarana pendidikan akhlak, karakter, dan nilai-nilai keluhuran budi. Sekolah-sekolah justru menjadi sarang terbentuknya sikap tercela. Sekolah-sekolah justru menjadi ladang korupsi dalam segala hal. Sungguh saya teramat membenci kondisi itu. Lalu, mengapa Bapak tetap berusaha mengegolkan rencana Kurikulum2013. Cobalah Bapak pikirkan hal-hal berikut.

Bagaimana Nasib Guru TIK?
Pelajaran TIK dihapus sehingga mereka – rekan-rekan guru TIK – kebingungan dengan nasibnya. Mereka berijazah TIK dan mendapatkan sertifikat pendidik juga dengan ijazah TIK. Mereka pun mendapatkan tunjangan profesi dengan gelar sarjana pendidikan TIK. Lalu, mengapa Bapak menghapus pelajaran TIK itu? Lalu, apa yang harus dilakukan guru TIK? Kebijakan ini berasal dari Bapak dan mestinya Bapak langsung memberikan solusi begitu kebijakan itu akan diprogramkan. Janganlah membuat kebijakan setelah korban berjatuhan!

Bagaimana Model Pelajaran SD?
Dalam Kurikulum SD 2013 jelas tertera bahwa pelajaran mereka bersifat tematik. Lalu, mengapa kurikulumnya masih menggunakan mata pelajaran? Mestinya Kurikulum SD tidak menyebutkan pelajaran tetapi rumpun pelajaran berdasarkan tematik. Jelas kondisi ini akan membingungkan jutaan guru SD karena mereka adalah guru kelas. Janganlah Bapak terburu-buru membuat kebijakan dan ngotot memberlakukan kebijakan ini.

SMA tanpa Jurusan
Pak, baru kali ini saya merasa asing dengan kabar ini. Bagaimana mungkin anak-anak SMA akan dibebaskan dari penjurusan sedangkan mereka akan meneruskan pendidikannya dan atau masa depannya? Anak-anak SMA pastilah memiliki cita-cita dan penjurusan itu bertujuan untuk memberikan gambaran awal atas masa depannya. Jika anak-anak SMA tak memiliki jurusan, bagaimana mungkin mereka akan memiliki motivasi tinggi guna mencapai masa depan. Kondisi itu jelas akan memerparah situasi guru-guru SMA. Teman-teman guru SMA pastilah mengalami kesulitan karena ketiadaan penekanan pelajaran sehingga pelajaran SMA sama seperti pelajaran SMP.

Tolonglah Pak Mendikbud, janganlah Bapak tergesa-gesa menandatangani Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud) Republik Indonesia tentang Pemberlakuan Kurikulum 2013. Dengarkanlah suara guru, murid, masyarakat, DPR, dan nurani Bapak. Tanda tangan Bapak tidak hanya berdampak hari ini tetapi akan memberikan pengaruh yang teramat besar bagi pendidikan bangsa ini sejak keputusan itu berlaku. Mudah-mudahan Bapak membaca tulisan ini. Terima kasih….!!!

Teriring salam,
Sumber : Johan Wahyudi


Friday, November 30, 2012

Get Some Perspective -- Photo Tips -- National Geographic

Get Some Perspective -- Photo Tips -- National Geographic


Photo: A man underneath leaves
photograpy nasionalgeograpic
Sedikit saya share mengenai photografi, memang lain dari biasanya postingan saya kali ini. Bagi yang punya hobby photografi atau memang sudah menjadi profesi anda ada banyak hal yang memang perlu diasah dalam praktik maupun teori2 dalam photografi. Saya sendiri adalaha pemula dalam dunia photografi, makanya saya ada kesulitan saat menetapkan POI (point of interest) dimana objek yang saya ambil banyak yang menarik, sehingga POInya tidak terlihat. Lalu bagaimana kita menempatkan POI yang tepat dari beberapa subyek yang banyak itu ?

Mungkin tautan link di atas bisa membantu. Silahkan kunjungi dan pahami tautan dari artikel di atas.

Thursday, November 22, 2012

Israel Antara Shakespeare dan Chekov

Judul artikel di atas kita akan teringat gambaran betapa bejet dan kejinya perbuatan dan nalar manusia melebihi sifat binatang, kenapa tidak? Zionis Israel dengan sangat bangganya menghabisi manusia tidak berdosa di Palestina, dan yang menjadi korban adalah anak2 dan masyarkat sipil. 

Artikel ini ditulis penulisnya tahun 2009 di sebuah majalah terkemuka*), walau demikian kiranya masih relevan jika simak hanya sebagai background sejarah pertikaian Israel vs Palestina yang hingga kini masih berlangsung. Saya memposting artikel disini tidak berarti saya setuju atau tidak setuju tentang pendapat yang ditulis oleh Ahmad Sahal tetapi hanya share informasi khususnya pengunjung blog ini.

ISRAEL ANTARA SHAKASPEARE DAN CHEKOV*
Oleh: Akhmad Sahal

Konflik antara Israel dan Palestina, kata sastrawan Israel Amos Oz, adalah tragedi setragis-tragisnya. Karena yang menyulut konflik tersebut adalah benturan dua klaim yang sama-sama tidak mau mengalah. Lantas bagaimana mungkin tragedi semacam ini bisa disudahi? Amos Oz menyebutkan dua pilihan cara penyelesaian: model Shakespeare atau model Chekov.

Pada model Shakespeare, konflik berakhir ketika semua pihak yang terlibat saling menghabisi satu sama lain, sehingga pada akhir cerita semua mati terbunuh. Lihatlah misalnya babak akhir lakon Hamlet. Duel antara Hamlet dan Laertes tidak hanya berujung pada kematian keduanya, melainkan juga menyeret ibunda Hamlet, Gertrude, dan raja Claudius ke liang lahat.

Sebaliknya, pada model Chekov, konflik diselesaikan melalui resolusi yang sama sekali jauh dari memuaskan siapapun, mengecewakan, dan bahkan mungkin menyisakan luka. Namun, masing-masing pihak tetap hidup.

Oz sendiri menaruh harapan agar negaranya memilih model Chekov dan bukan Shakespeare dalam menangani perseturuannya dengan Palestina. Artinya, jalan perundingan, bukan jalan militer. Sebab menurutnya, sejelek-jeleknya kompromi tetap lebih baik daripada perang habis-habisan a la duel Hamlet.

Harapan yang masuk akal, mengingat Amos Oz adalah pendiri gerakan Shalom Achshav (Damai Sekarang Juga) yang gencar menentang kebijakan pemerintahnya menyangkut West Bank dan Gaza. Namun harapan novelis Israel itu tampaknya hanya menjadi suara sayup yang melemah, ketika politik Israel semakin diwarnai oleh menguatnya kelompok sayap kanan, yang dibarengi dengan merosotnya kekuatan gerakan kiri.

Harap diingat, dikotomi "kanan-kiri" dalam nomenklatur politik Israel lebih banyak terkait dengan isu keamanan nasional ketimbang ekonomi. “Kanan” di sini bukan berarti liberalisme, melainkan sikap hawkish yang mengandalkan jalan militer dan anti kompromi menyangkut tanah pendudukan. Sedangkan “kiri” tidak mengacu pada sosialisme, tapi pada sikap dovish yang mengutamakan negosiasi,dan juga kesediaan melepas Gaza dan Tepi Barat kepada rakyat Palestina demi tercapainya solusi damai antara Israel dan Palestina (land for peace).

Gejala ini secara nyata tercermin dalam pemilu Israel baru-baru ini (2009). Fakta bahwa tokoh seperti Netanyahu atau Avigdair Lierbeman semakin meroket popularitasnya menujukkan betapa sikap hawkish sedang laku keras di Israel


Netanyahu yang kini memimipin partai Likud jelas-jelas menyatakan hendak mempertahankan wilayah pendudukan. Sedangkan Lieberman, pemimpin partai baru Yisra’eli Beininu, merupakan politisi ultranasionalis yang dikenal rasis terhadap warga negara Israel keturunan Arab, yang jumlahnya hampir mencapai 20 persen dari total populasi negeri itu. Ia bahkan menuduh mereka sebagai musuh dalam selimut, yang lebih loyal terhadap Palestina dibanding kepada negerinya sendiri.

Pada tingkat tertentu, penguatan kubu hawkish di Israel ini dipicu oleh supremasi Hamas di Gaza yang bertekad menghancurkan Israel. Begitu juga sebaliknya. Naiknya pamor Hamas tak bisa dilepaskan dari menguatnya kelompok kanan di Israel, yang terdiri dari para pemilih dan simpatisan partai Likud, kaum Yahudi ultra-Orthodox, dan mayoritas imigran dari Rusia pasca tumbangnya Soviet.

Kita sering mendengar alasan membela diri sebagai faktor yang mendorong Israel menyerang Gaza. Tapi tunggu dulu. Hamas pun bisa mengklaim hal yang sama, misalnya dengan berdalih serangan roketnya ke Israel juga demi membela diri dari blokade ekonomi dan sosial yang diberlakukan Israel atas Gaza. Dengan kata lain, yag sesungguhnya terjadi adalah ini: kedua belah pihak mengalami militansinya masing-masing.

Bagaimana kita memahami fenomena itu? Sejauh menyangkut Israel, akar masalahnya sebenarnya sudah muncul jauh sebelum Hamas lahir. Tepatnya setelah Israel berhasil meluluhlantakkan, dalam waktu singkat, kekuatan bersenjata gabungan Mesir, Jordan, dan Syiria pada peperangan tahun 1967, yang lazim dikenal sebagai “Perang Enam Hari.”

Sebelum tahun 1967, sikap Israel terhadap Arab secara umum mengacu pada konsep “tembok besi” yang dirumuskan oleh Vladimir Jabotinsky. Nama ini memang sering diasosiasikan dengan Zionisme revisionis yang menjadi sumber inspirasi partai sayap kanan Likud. Tapi esainya berjudul “Tembok Besi: Kita dan Arab” yang terbit pada 1920-an menunjukkan bahwa pandangan Zionis kelahiran Odessa ini sejatinya mengandung muatan yang tak bisa begitu saja dinisbatkan ke ideologi hawkish Partai Likud.

Apa itu strategi “tembok besi’? Menurut Jabotinsky, Israel harus mengakui adanya pertautan alamiah antara bangsa Palestina dengan tanah kelahiran mereka, “seperti halnya pertautan bangsa Aztecs pada Mexico atau suku Sioux pada tanah rerumputan mereka.” Karena itu bisa dimaklumi kalau mereka menentang berdirinya negara Yahudi di Palestina, yang mereka anggap sebagai kolonisasi. Kata Jabotinsky, “seandainya kita Arab, kita akan menentangnya juga.”

Dari situ ia kemudian menegaskan bahwa bangsa Arab tidak akan dengan sukarela mengakui kehadiran negara Yahudi di Palestina. Karena itu menurutnya, untuk merealisasikan proyek Zionisme, kaum Yahudi mesti membangun kekuatan militer yang betul-betul kokoh laksana tembok besi, sehingga setiap usaha bangsa Arab untuk menghancurkannya akan berakhir dengan sia-sia

Jabotinsky meyakini kegagalan terus menerus yang diderita bangsa Arab akan membuat mereka lambat laun menjadi kompromistis, dan akhirnya menerima kehadiran Israel. Dengan kata lain, buat Jabotinsky, kekuatan militer bukanlah tujuan pada dirinya sendiri, melainkan sarana pemaksa agar pihak Arab bersedia berunding dengan Israel.

Tapi setelah berhasil menduduki Gaza, Tepi Barat, dan wilayah Arab lain menyusul kemenangannya pada perang 1967, Israel seperti terpukau dengan kedigdayaannya sendiri. Strategi tembok besi ala Jabotinsky lantas ditinggalkan. Israel tidak lagi menempatkan kompromi sebagai tujuan akhir dari kebijakan politik mereka.

Sikap anti kompromi ini menjadi semakin mengeras dengan adanya dukungan dari kelompok yang senantiasa bersinergi. Pertama kelompok fundamentalis Yahudi yang tergabung dalam Gush Emunim, yang meyakini Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem sebagai anugerah Tuhan kepada bangsa Yahudi di Israel, dan karena itu “haram” hukumnya dikembalikan ke bangsa Arab. Kedua adalah partai Likud yang sejak awal getol memperjuangkan gagasan tentang “Israel Raya” yang mencakup keseluruhan wilayah Israel dan Palestina.

Sikap anti kompromi yang ditampilkan Israel inilah yang terbukti selalu menjadi batu sandungan bagi setiap pembicaraan damai dengan pihak Arab. Sampai sekarang.

Pada 2002, misalnya, Liga Arab dengan juru bicara Pangeran Abdullah dari Arab Saudi menawarkan hubungan penuh dengan Israel asalkan Israel mau kembali ke wilayahnya sebelum perang 1967. Tapi dengan ketus Israel menolaknya. Bahkan Hamas juga pernah menawarkan gencatan senjata 30-40 tahun dengan catatan Israel menarik diri dari pendudukan. Israel lagi-lagi menampiknya.

Artinya apa? Kalau kita kembali kepada Amos Oz, Israel menempuh jalan Chekov ketimbang Shakespeare bukan karena semata-mata pengaruh faktor luar ( Hamas), melainkan terutama justru akibat dari dinamika internalnya sendiri.

Ironisnya, Israel juga didera oleh rasa terkepung yang akut sehingga senantiasa melihat sekelilingnya sebagai ancaman. Setidaknya itu terlihat pada serangan mereka ke Gaza. Rasa terkepung ini muncul karena Israel selalu melihat dirinya sebagai korban anti semitisme berabad2 yang berpuncak pada Holocaust, dan pada saat yang sama punya kekuatan militer yang tak tertandingi di Timur Tengah, plus dukungan yang hampir total dari Amerika. Nah, kombinasi antara kekuatan yang tak tepermanai yang dimiliki Israel plus persepsi diri sebagai korban pada akhirnya menyebabkan Israel selalu merasa terancam. Ungkapan “Jika yang anda punya hanya palu, dunia sekitar akan tampak seperti paku” rasanya tepat sekali melukiskan tabiat Israel. 


Apa yang terjadi pada Israel saat ini sungguh terasa absurd, bahkan kalau hal itu dilihat dari perspektif zionisme. Ketika Theodor Herzl, mencetuskan ide negara Yahudi pada akhir abad 19, bapak Zionisme itu mendambakan agar dengan mempunyai Negara sendiri, bangsa Yahudi, yang bisa hidup normal seperti bangsa-bangsa lain.” Menurut Herzl, dua ribu tahun lamanya bangsa Yahudi hidup abnormal, yakni terpencar dalam diaspora tanpa negara. Oleh karena itu mereka rentan menjadi target serangan antisemitisme di Eropa . Berdirinya Negara Israel oleh Herzl dimaksudkan agar bangsa Yahudi bisa keluar dari abnormalitas tersebut. Harapannya adalah agar ancaman antisemitisme lenyap.

Tapi setelah lebih enam dasawarsa berdiri, Israel mengidap sindrom mentalitas terkepung. dan antisemitisme justru semakin meluas. Apakah kehidupan semacam ini yang dibayangkan oleh Herzl sebagai "normal" sebagaimana bangsa-bangsa lain?
Entahlah. Yang pasti, mentalitas terkepung semacam inilah yang menyebabkan harapan Amos Oz terhadap negerinya tidak tercapai. Karena terbukti Israel condong kepada model Shakespeare dan menjauhi model Chekov.

(* kolom TEMPO, 16 Februari 2009, dengan sedikit revisi)

Friday, August 31, 2012

KISAH NYATA 'MALAIKAT' MENANGIS DI STATION KOTA

Cerita ini saya teruskan dari teman di Group FB. Teman saya juga boleh hasil copas di Whatsapp. Mungkin kita gak percaya jika menemukan ada orang tua dengan pakaian mirip pengemis seperti yang digambarkan cerita di bawah ini tidak menyangka adalah manusia sungguhan. Mungkin ini bukan sembarang manusia tetapi malaikat yang menyerupai manusia di tengah masyarakat yang hedonis. Moga membawa bermanfaat buat kita yang membacanya. Berikut kisahnya:

Barusan ane istirahat makan di kantor ane,kebetulan kantor ane di daerah yang lumayan 'minus' sih gan.. kalo agan-agan yang ada di Jakarta mungkin tau daerah Stasiun Kota kaya gimana.

Banyak pengemis, gelandangan dan orang-orang yang tingkat kehidupannya (maaf) dibawah kesejahteraan.

Sebelum nyari makan, ane beli rokok dulu gan biar tar abis makan ga bingung nyari rokok.. Ane nyalain satu batang..

Sambil ngerokok ane jalan buat nyari tempat yang enak buat duduk dan makan.

sampe akhirnya ane nemu sebuah tempat yang menurut ane enak dan teduh,ane celingukan soalnya semua tempat duduk uda dipake orang-orang.

Di sela-sela celingukan ane, seorang bapak tua bilang ke ane:

"Silakan pak, disini aja duduk sama saya" katanya..

ane iyain aja gan, meskipun rada panas tapi yang ada cuman disitu doang..

Ane perhatiin bapak itu gan, orangnya uda tua banget, kurus, giginya uda ompong,rambutnya uda putih semua, bawa-bawa tas besar ama kresek isinya plastik-plastik gitu..

Ane ga sempat foto gan,ga enak juga kalo ane moto2, tar dikira apaan..

Dimulailah obrolan ane ama bapak itu gan

Ane : A

Bapak: B

A: lagi nunggu apa pak?

B: nggak mas, ini cuma duduk-duduk aja abis cari sampah seharian.. capek..

A: Jalan dari jam brapa pak?

B: dari pagi mas, uda lumayan banyak dapetnya ini..

A: oohhh...

Obrolan sempat brenti bentar gan, ane nikmatin rokok, bapaknya ngerapiin plastik2nya gitu..

Sampe pada akhirnya ane liat si Bapak pijet2in kepalanya gitu sambil hela napas panjang..

A: pusing ya pak? siang2 panas gini emang bikin pusing..

B: (ketawa kecil) iya mas.. agak pusing kepala saya..

A: bapak ngerokok? ini kalau bapak mau.. (sambil ane sodorin rokok ane yang tinggal sebatang)

B: nggak mas makasih, saya nggak ngerokok.. sayang uangnya,mending buat makan daripada beli rokok.. lagian ga bagus juga buat badan.

Dalem ati gw rada tertohok juga gan..

A: iya juga sih pak.. (nginjek rokok ane)

Abis itu gw denger suara perut gan.. *kruuuuukk* gitu..

gw spontan noleh ke arah si bapak.

A: Bapak belum makan pak?

B: (senyum) belum mas, aga nanti mungkin..

A: wah, tar tambah pusing pak?

B: iya mas, saya udah biasa kok..

ga lama, kedengeran lagi bunyi perutnya gan..

A: Bapak beneran ga mau makan pak?

B: iya mas,nanti aja...

gw uda ngerasa kalo bapak ini bukannya ga mau makan gan,tapi beliau ga punya uang buat makan..

A: bentar ya pak, saya ke warung dulu pesen makan..

B: oh.. iya mas, silakan..

ane nyamperin tukang nasi padang terdekat, ane pesen buat ane sendiri ama ane inisiatif beliin nasi ma ayam buat si bapak. Selese pesen, ane bawa tu nasi dua piring ke tempat duduk tadi, trus duduk..

Ane mau langsung ngasi tapi kok ane takut kalo bapaknya salah tangkep ato tersinggung gan, jadi ane akting dikit..

Ane pura-pura dapet telpon dari temen ane

A: (pura2 telpon) yaaah? ga jadi kesini? uda gw beliin nih... ooohh.. gitu... yauda deh gapapa..

*belaga tutup telpon*

A: wah payah nih temen saya,uda dibelikan makanan ternyata ga jadi..

B: (senyum) ya ga papa mas,dibungkus aja nanti bisa dimakan sore..

A: wah, keburu basi pak kalo nanti sore.. dimakan sekarang pasti ga abis.. gimana ya? mmmm... Bapak kan belum makan siang,ini makanan daripada sayang ga ada yang makan gimana kalo bapak aja yang makan pak? nemenin saya makan sekalian pak..

B: waduh mas, saya ga punya uang buat bayarnya..

tepat dugaan ane, dalem ati..

A: gapapa pak, makan aja.. saya bayarin dah! saya lagi ulang taun hari ini..(bo'ong)

B: wah.. beneran ga papa mas? saya malu..

A: lho? ngapain malu pak? udah bapak makan aja..

B: iya mas, selamat ulang tahun ya mas..

A: iya pak.. bapak mau mesen minum sekalian nggak? saya mau pesen..

B: nggak mas.. nggak usah..

Ane manggil tukang minuman, ane mesen 2 es teh manis..

B: lho mas? saya nggak pesen..

A: iya pak, saya beli dua.. haus banget soalnya..(ane bo'ong lagi gan)

Tanpa gw duga gan, si bapak netes aermatanya.. beliau ngucap syukur berkali kali.. beliau ngomong ke ane..

B: mas, saya makasih sudah dibelikan makanan.. saya belum makan dari kemarin sebetulnya. cuma saya malu mas, saya inginnya beli makan sama uang sendiri karena saya bukan pengemis.. saya sebetulnya lapar sekali mas, tapi saya belum dapet uang hasil nyari sampah..

Ane tertegun denger omongan beliau gan, ga sadar ane ikut ngerasa perih banget dalem ati.. nyesek banget dalem ati ane,ane secara ga sadar hampir netesin aermata.. tapi ane berlagak cool..

A: yauda, bapak makan aja nasinya.. nanti kalau kurang saya pesankan lagi ya pak? jangan malu-malu..

B: (masi nangis) iya mas.. makasih banyak ya mas.. nanti yang diatas yang bales..

A: iya pak makasi doanya..

Akhirnya ane makan berdua ama beliau,sambil cerita-cerita..

dari cerita beliau ane tau kalo beliau punya dua anak, yang atu uda meninggal karena kecelakaan. yang atunya uda pergi dari rumah ga pulang-pulang udah 3 tahun. istri beliau uda meninggal kena kanker tahun lalu. dan parahnya lagi rumahnya diambil ama orang kredit gara-gara ga bisa ngelunasin uang pinjaman buat ngobatin istrinya..

Miris banget ane dengerin cerita beliau gan, sebatang kara, ga punya rumah, anaknya durhaka, jarang makan.. malah beliau crita pernah dipalak preman waktu mulung di jakarta..

Rasanya ane beruntung banget ama kondisi ane sekarang, ane nyesel pernah ngeluh tentang kerjaan ane, tentang kondisi kosan ane, dsb.. sedangkan bapak ini dengan kondisi yang serba kekurangan masih selalu tersenyum..

rasanya sepiring nasi padang dan segelas es teh yang ane kasi ga setimpal banget ama pelajaran yang ane dapet..

tadi ane belum ambil uang, jadi ane cuma ngasi seadanya kembalian dari warung padang ke bapak itu,itupun pake eyel2an dulu ma bapaknya soalnya beliau ga mau dikasi uang. tapi akhirnya dengan sedikit maksa ane kasi uang ke beliau. ane didoain banyak banget ama bapak tadi..

Dan ada satu hal yang bikin ane tercengang waktu mau ninggalin tempat tadi..

sambil jalan ane noleh ke belakang, si bapak udah ga ada.. ane cariin bentar,ternyata si bapak ada di depan kotak amal masjid masukin duit ke dalem kotakan itu!

gw makin tersentuh ma beliau.. di tengah-tengah kesulitan yang beliau alami, beliau masi sempet amal! berbagi dengan orang lain..

Ane mewek gan.. ane ngerasa kecil banget sebagai manusia.. ane ngerasa ditunjukin sesuatu yang bener-bener hebat!

Ane berdoa semoga bapak itu dilancarkan segala urusannya, diberi kemudahan dan rejeki berlimpah, dan selalu berada dalam lindungan Tuhan ^_^

NYOK KITA PERBANYAK SHODAQOH...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...