Dalam pengertian yang paling sederhana diktator adalah seorang penguasa yang mencari dan mendapatkan kekuasaan mutlak pemerintahan tanpa memperhatikan keinginan nyata dari rakyatnya. kekuasaan seorang diktator bisa diperoleh dengan berbagai jalan, ada yang dengan jalan sah, lalu ia memegang erat kekuasaan yang dimilikinya dengan berbagai cara atau bahkan ada yang mendapatkanya melalui perampasan kekuasan begitu saja melalui kudeta. Sementara koruptor tak jauh berbeda menurut pengertian diktator. Lalu apa bedanya ?
Dalam buku ini memang tidak mengupas hasil rampasan melalui kejahatan korupsi atau disebut sebagai koruptor. Akan tetapi buku ini mengupas beberapa pemimpin diktator yang paling melegenda pada abad 20.Hitler, Lenin, Fidel Castro,Mao Tse tung, Stalin, Chiang kai Shek, Gamal abdel Nasser, bahkan Soekarno.Dikupas secara gamblang tentang agaimana mereka meraih kekuasaan, cara yang dipakai dalam mempertahankan kekuasaan, serta cara-cara yang dipilih disenjakala kekuasaan mareka.Buku ini sungguh memberikan suatu inspirasi bagi kita dalam memilih seorang pemimpin dengan mencermati berbagai pengalaman dari penjuru dunia yang pernah mengalami dan berurusan denga para pemimpin diktator.
Sejak era reformasi banyak kasus korupsi yang menyangkut para pejabat tinggi berakhir tanpa pesan. Seperti korupsi sudah menjadi pewaris para leluhur kita. Karena memang Indonesia adalah tempat paling mudah dan teraman di dunia. Ganjang ganjing 'cicak-buaya' seakan tak lama lagi kasusnya seperti ditelan bumi, tanpa akhir yang jelas. Kalaupun ada kepastian hukum paling tukang sayur, atau tukang beca yang akan dijadikan 'tumbal', sementara 'cicak-buaya' ongkang-ongkang kaki.
Akankah dikemudian hari akan menjadi catatan sejarah kita melalui catatan buku biografi seorang koruptor yang paling dicari?