Wednesday, January 11, 2012

Peran IT dan Internet bagi Pengembangan Pendidikan


Serulah (manusia) pada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An-Nahl :125)

Teknologi Informasi dan Internet sudah merasuk ke dalam kehidupan kita sehari-hari, hampir diberbagai bidang tidak ada yang tidak tersentuh dengan yang namanya internet termasuk bidang pendidikan.

Dalam tulisan ini saya hanya membahas pada sejauhmana peran internet bagi pengembangan dalam bidang pendidikan, walaupun kita tahu peran internet itu sangat luas mencakup berbagai bidang kehidupan, baik bidang bisnis, pemerintahan dan keamanan. Sampai saat ini kita sudah merasakan ‘giroh’ Internet seakan mendobrak batas ruang dan waktu menciptakan peluang dan juga masalah-masalah baru.


Di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, IT dan Internet sudah betul-betul merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai hal dapat kita lihat, manusia sebagai objek merasa sangat berkepentingan dan merasakan manfaatnya dengan adanya internet termasuk pengembangan dibidang pendidikan. Berbagai dokumen dapat kita baca untuk melihat hal ini. Dalam kesempatan ini, penulis hanya membahas peran internet dalam bidang Pendidikan saja.

Sejarah dan Peran internet

1.    Sejarah
Sejarah dan peran internet tidak lepas dari buah karya manusia. Manusia sebagai makhluk Allah yang ditempatkan paling tinggi derajatnya diantara makhluk-makhluk lainnya memiliki dua fungsi kedudukannya dalam kehidupan ini, sebagai individu  dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan baik, atas dasar itulah manusia berusaha mencari dan mencipta system dan alat untuk saling berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet.

Perkembangan informasi dalam kehidupan manusia seiring dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal Teknologi Informasi atau  populernya orang menyebutnya dengan istilah internet, walau pengertian sebenarnya, TI dan internet berbeda. Dalam sejarahnya, awal perkembangan TI bermula dari bentuk gambar yang tak bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai informasi yang kemudian dikenal dengan nama  internet.  Internet ini kemudian terus dikembangkan, mulai yang sederhana seperti sekedar informasi yang menggambarkan suatu keadaan, sampai informasi strategis seperti taktis bertempur. Kemudian dalam perkembangannya internet ini menjadi media informasi dalam upaya mendapatkan keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi. Singkatnya sejarah internet dibagi menjadi tiga fase perkembangannya,  masa prasejarah, masa sejarah, dan modern seperti sekarang ini.

2. Peran Internet
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat Internet dalam dunia pendidikan yang kemudian akan penulis bahas lebih lanjut.
Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya menggunakan standar Z39.50, seperti WAIS[1]), aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet[2]) atau melalui web browser (Mozilla firefox, Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir, siswa termasuk juga guru. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan tugas-tugas guru yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Bagi siswa yang diberi tugas oleh guru/dosen dalam membuat makalah/artikel dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa/siswa/guru di suatu tempat yang jauh semisal di Irian dapat berdiskusi untuk berbagai hal atau masalah dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa/guru dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau guru/dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Jadi, sekarang ini batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.

Dengan demikian, adanya internet akan terbangun komunikasi antar guru dan juga dengan siswanya yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seorang guru atau temen kelasnya untuk mendiskusikan sebuah masalah atau berbagi informasi. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah atau warnet dengan mengirimkan email, melalui media jejaring sosial semacam facebook, twitter, blog/situs sudah menjadi kegiatan kita sehari-hari.

 Perkembangan Pendidikan
Di Indonesia, pemanfaatan penggunaan IT dan internet sebetulnya sudah lama digunakan di bidang pemerintahaan, dan kemudian penggunaannya masuk pada bidang pendidikan yang mulai dapat diakses untuk public pada tahun 2006. Salah satu yang sekarang sedang giat dilakukan adalah akses informasi antar lembaga pemerintah dengan lembaga-lembaga pendidikan dibawahnya baik sekolah negeri maupun swasta termasuk di luar negeri. Salah satu contoh aplikasi media pemanfaatan media internet dalam bidang pendidikan adalah penggunaan web/situs arsip Dapodik (Data Pokok Pendidikan Indonesia) yaitu media untuk menampilkan data sekolah, data siswa dan informasi lain. Pengguna Internet di mana saja dapat melihat secara on-line dan real-time di http://nisn.jardiknas.org/. Hal ini memberikan keterbukaan (transparansi) pada proses pendataan siswa, guru dan sekolah. Hasilnya dapat kita lihat bahwa peran Teknologi Informasi dalam pemanfaatan internet sebagai media online akan sangat membantu komunikasi antara lembaga pendidikan (pemerintah) dengan lembaga sekolah (masyarakat).

Perkembangan dunia pendidikan ke depan akan tergeser dan dipicu oleh perkembangan IT dan Internet sehingga terjadi pergeseran pradigma pendidikan, yang tadinya pendidikan tatap muka yang konvensional menjadi pendidikan yang terbuka (global). Perkembangan IT dan Internet ini menjadikan bahwa pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka, beragam, multidisiplin keilmuan, dan kompetitif.

Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet, yang disebutkan terdahulu sudah beralih dan sekarang banyak menggunakan E-Learning sebagai penggantinya. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may wll become our greatest growth industry”. (Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.)  Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja, dan sekarang dikembangkan menjadi E-Learning.

Dengan demikian diperkirakan kecenderungan dunia pendidikan mendatang akan mengarah pada :
a.    Berkembangnya pendidikan secara terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning)
b.    Sharing resource (berbagi informasi dan sumber daya) antar lembaga dalam sebuah jaringan.
c.    Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi yang utama.
d.    Penggunaan perangkat Teknologi Informasi secara interaktif, seperti berkembangnya Multimedia, data, audio dan video.

Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur untuk mendukung pengembangan bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi perkembangan pendidikan di Indonesia:
·         Akses sharing information
·         Akses ke perpustakaan;
·         Akses ke guru/siswa/dosen/pakar;
·         Menyediakan fasilitas kerjasama.


D.   Kesimpulan dan saran
1.    Kesimpulan
Internet merupakan sebuah layanan yang memudahkan kita untuk menambah wawasan, berkomunikasi, dan juga memudahkan kita untuk mencari suatu bahan yang mungkin sulit dicari secara nyata. Kita  dapat berkomunikasi jarak jauh dan juga mencari informasi yang sangat kita butuhkan. Dalam dunia pendidikan internet juga dapat membantu siswa/guru/dosen untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa dan lembaga-lembaga pendidikan sehingga dapat meningkatkan perannya dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Internet memang bagaikan dua sisi mata uang dan pisau bermata dua. Ada sisi positif dan negatif. Kasus-kasus yang terjadi seperti, penghinaan, perselingkuhan, pencemaran nama baik, penipuan, pelecehan seksual, pornografi hingga penculikan dan bunuh diri, menjadikan internet tidak memiliki arti apa-apa khususnya bagi pengembangan pendidikan anak didik kita.

2.    Saran
Ada beberapa tips dan saran yang saya dapatkan pada sesi akhir kegiatan PLPG di Bandung beberapa hari yang lalu. Bahwa kemajuan teknologi internet telah membuka mata kita agar dapat meminimalisir dampak negatif internet terhadap kehidupan kita, terutama anak-anak dan remaja. Inilah beberapa tips dan saran :
1.    Harus disadari bahwa internet memiliki dualisme, sisi baik dan buruk, negatif dan positif.
2.    Apa yang Anda tulis di internet dan jejaring sosial, akan menjadi ‘’milik publik’’ karena terekspos ke ranah publik.
1.    Waspadai narsisisme, yakni kepribadian jatuh cinta  dengan dirinya. Gejala narsis, selalu berusaha menarik perhatian orang lain, menganggap dirinya terbaik, serta selalu terobsesi dengan fantasi mengenai kesuksesan dan ketenaran.
2.    Jangan salahkan teknologi yang terus berkembang, penyedia jasa internet dan warnet. Kalau anak, remaja dan pelajar menyukai internet, sebagai orang tua dan guru, kita tidak boleh gaptek dan memahami kemajuan teknologi agar bisa memberikan pengarahan, mana yang baik dan mana yang buruk.
3. Menulis informasi data-data, gambar-gambar pribadi secara berlebihan, akan mengundang kejahatan. Misalnya, jika Anda tiap hari menulis status dengan lugu dan polos, misalnya hari ini dimana dan kapan dan sedang ngapain, Anda sebenarnya mengundang suatu kejahatan pada diri Anda sendiri.
4.   Jika Anda tidak gaptek, dampingi putra-putri Anda mengakses internet, baik di ponsel, personal computer maupun di warnet. Anak Anda yang menghabiskan waktu berlama-lama di warnet patut diwaspadai.
5.    Kalau Anda sering login facebook dari warnet maka jangan lupa logout facebook anda jika telah selesai. Ini juga berlaku untuk login facebook dari komputer lainnya. Sebab, ini akan memudahkan orang lain yang iseng masuk ke acoount dan menulis hal-hal negatif di wall facebook Anda.
6.    Orangtua dan guru perlu belajar tentang internet dan facebook. Artinya, ikut berpartisipasi dalam kemajuan teknologi yang digandrungi anak dan remaja. Tidak perlu malu belajar. Tidak juga harus menjadi ahli komputer. Setidaknya, orang tua dan guru tahu hal-hal negatif, seperti memasang foto orang lain pada statusnya, memalsukan data pribadi untuk memikat pembaca, menjual produk berbahaya, pornografi dan sebagainya.
7.    Orang tua dan guru perlu memberi perhatian dan membentengi anak dari dampak negatif internet. Memberi pengarahan, pendidikan dan berdialog dengan mereka saat mengakses teknologi informasi .
8.    Internet tidak hanya berdampak negatif, tapi juga bermanfaat.
9.    Sebaiknya orangtua dan guru yang mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain.
10.  Jika anak sudah kecanduan internet, gunakan software yang dirancang khusus untuk memproteksi. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan . 

Tulisan yang singkat ini saya persiapkan untuk mengisi kolom bulletin Nur Attaqwa pada acara Maulid Nabi pada 4 Feb 2012 di Ponpes Attaqwa Bekasi, semoga dapat memberikan tambahan wawasan bagi para pembaca sekalian. Wallahu’alam.

Bahan Bacaan

1.    Stephen Segaller, “Nerds 2.0.1: A brief history of the Internet”, TV Books, L.L.C., 1998. Buku ini menceritakan awal kejadian Internet beserta tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya.
2.    Bahan Ajar TIK, PLPG,Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2011.
3.    Web DAPODIK
http://nisn.jardiknas.org/

4.    James W. Michaels and Dirk Smillie, “Webucation: Some smart investors are betting big bucks that Peter Drucker is right about the brilliant future of online adult education,” Forbes, 15 Mei 2000.
5.    http://unnes.info/
 
[1] WAIS = Wide Area Information System
[2] http://www.lights.com/hytelnet/sites1.html

2 comments:

Saya sepakat dengan ulasan Kang Taher, Teknologi Informasi memegang role yang sangat penting bapi dunia kependidikan. Trims :)

wah,, IT sudah amat sangat penting untuk kehidupan kita,, kini dan nanti.

mas,, mohon di pasang banner sy,, hehe,, look disini mas,,, [ww]-Share

Post a Comment

Terima kasih Sobat Telah Berkenan Meluangkan Waktu Mengomentari dan Saya akan segera komen balik Anda. No. Porn No. Spam.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...