Membangun Masyarakat Madani Berbasis Kearifan Lokal

Kegundahan Emhusni Mubarok terhadap orang-orang yang dianggap "religius" itu orang-orang yang baik ternyata jauh panggang dari api. Ia mengatakan "...saya pernah merasakan hidup ditengah-tengah masyarakat yang mengaku “religious” tapi ternyata, setelah ditilik lebih dalam lagi sepertinya tidak.

Lindungi Anak dari Dunia Maya

Dunia maya yang tanpa batas menyimpan bahaya, utamanya buat anak-anak dan remaja. Untuk melindungi anak dari bahaya dunia maya, perlu keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak. Terdengar klise memang. Namun, sebenarnya itulah kuncinya.

Daftar Peserta Sertifikasi 2012

Informasi calon peserta setifikasi guru 2012 Kabupaten Bekasi yang berisi daftar guru lolos dan telah memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012 sesuai database NUPTK per tanggal 30 september 2011 berjumlah 2.747 guru.

Peran IT dan Internet Bagi Pengembangan Pendidikan Anak

Internet memang bagaikan dua sisi mata uang dan pisau bermata dua. Ada sisi positif dan negatif. Kasus-kasus yang terjadi seperti, penghinaan, perselingkuhan, pencemaran nama baik, penipuan, pelecehan seksual, pornografi hingga penculikan dan bunuh diri,

Horeee..Aku LULUS

Untuk memilih perguruan tinggi yang ideal dan tepat atau yang sesuai dengan keinginan tidaklah sulit, walaupun begitu ternyata masih banyak diantara siswa/siswi SMA/SMK yang baru lulus mengalami kesulitan dalam menentukan perguruan tinggi pilihannya.

Showing posts with label Dunia Islam. Show all posts
Showing posts with label Dunia Islam. Show all posts

Thursday, July 19, 2012

Kontroversi Metodologi Rukyat dan Hisab

Akhirnya Pemerintah memutuskan bahwa Awal Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Sabtu, 21 Juli 2012, sedangkan Muhammadiyah tetap awal Ramadhan pada hari Jum'at esok. Artinya warga Muhammadiyah malam ini sudah bersiap-siap melaksanakan Salat Tarawih.

Perbedaan pandangan dalam menentukan Awal Ramadhan 1433 H tahun ini atau setiap memasuki Idul Fitri di tahun2 sebelumnya sudah menjadi hal biasa terjadi. Saking biasanya sehingga sering mendapatkan tidak menemukan kata sepakat. Sampai-sampai pada rapat sidang Itsbat tadi Sore (19/7/2012) di Kantor Kemenag RI, Bapak Dins Syamsuddin (ketua ormas Muhammadiyah) pun enggan untuk ikut menghadiri sidang Itsbat bahkan sampai tahun berikutnya tidak akan mau menghadiri undangan Kemenag. Justru sebaliknya Pak Din berharap agar pemerintah tidak ikut campur masalah keyakinan, berikan keputusan ini oleh masing2 ormas Islam.

Memang bisa dimaklumi, bahwa perbedaan pandangan ini karena masing2 pihak menggunakan metode yang berbeda, yang satu metode Rukyat (Pemerintah melalui Ormas2 Islam) satunya lagi menggunakan Hisab (Muhammadiyah). Perbedaan ini tentu menjadi masalah pada tingkat masyarakat paling bawah (awam). Apalagi masing2 pihak memiliki argumentasi yang sama kuat. Lalu bagaimana kita sebagai orang awam menyikapinya. Setidaknya ada analisa dan solusi yang bisa kita pegang. Berikut penjelasan dari tulisan Saudara M. Nurul Ahsan, moga dapat bermanfaat!.

Fenomena menarik di Indonesia, menjelang bulan puasa maupun lebaran, yang hampir terjadi setiap tahunnya adalah kontroversi penentuan awal bulan Ramdlan dan Syawal. Kontroversi ini terjadi di beberapa organisasi keagamaan dan lembaga pemerintahan yang ada di Indonesia. Untuk mengetahui masuknya awal bulan, ada beberapa organisasi di antara sekian banyak organisasi keagamaan bersikeras mengaplikasikan secara independen metodologi hisab maupun rukyat. Namun ada juga yang lebih memilih untuk melakukan kalaborasi antara keduanya.

Ternyata, dinamika keagamaan seperti ini sulit dikendalikan. Apalagi masing-masing dari mereka sama-sama merasa telah mengantongi legalitas agama dan merasa sebagai kelompok yang mampu mengimplementasikan firman Allah dan sabda rasul-Nya. Sebuah realita yang patut disayangkan; bagaimana mungkin dalam sebuah negara mempunyai begitu banyak otoritas dalam memberikan rekomendasi masuknya awal bulan Ramadlan maupun Syawal, sebagai tanda umat Islam mempunyai kewajiban berpuasa dan berhari raya.

Memang, sejauh ini, realita sosial masing-masing organisasi keagamaan masih mampu menunjukkan sikap toleransi, meskipun dalam tataran praktis di kalangan tertentu masih tetap terkontaminasi, sehingga perbedaan itu berpotensi menciptakan terjadinya sentimen keagamaan di luar paham kelompoknya. Inilah sebuah problem yang tentunya membutuhkan gagasan solutif agar semua pihak tidak terjebak pada pola berfikir particular dan parsial sehingga mampu menciptakan pola berfikir multidimensional dan komprehensif.

II. Legalisasi Metodologi Rukyah dan Hisab


Membicarakan metodologi rukyah --dalam konteks Indonesia-- tentunya tidak lepas dari organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU). Setiap menjelang bulan puasa dan hari raya, organisasi ini secara konsisten menggunakan metode rukyah sebagai skala prioritasnya, daripada metode hisab. Legalitas metodologi rukyah yang digunakan bertendensi adalah al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 185 dan banyak Hadits yang secara eksplisit menggunakan redaksi “rukyah” dalam menentukan awal bulan awal puasa dan hari raya. Oleh karena itu –menurut mereka, dengan mengacu pada pendapat mayoritas ulama—hadits mengenai rukyah tersebut mempunyai kapasitas sebagai interpretasi al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 185 tersebut di atas. Jika bentuk perintah pada redaksi Hadits sekaligus praktek yang dilakukan pada pereode nabi telah jelas menggunakan rukyah, mengapa harus menggunakan metode hisab?

Pada kesempatan lain, organisasi keagamaan semisal Muhammadiyah bersikeras menggunakan metodologi hisab dan meyakini bahwa metode ini sebagai metode paling relevan yang harus digunakan umat Islam dewasa ini. Argumen ini mengemuka salahsatunya mengacu pada aspek akurasi metodologis-nya. Menurut mereka, polusi, pemanasan global dan keterbatasan kemampuan penglihatan manusia juga menyebabkan metode rukyah semakin jauh relevansinya untuk dijadikan acuan penentuan awal bulan.

Semangat al-Qur’an adalah menggunakan hisab, sebagaimana terdapat pada surat al-Rahman ayat 5. Di sana menegaskan bahwa matahari dan bulan beredar dengan hukum yang pasti dan peredarannya itu dapat dihitung dan diteliti. Kapasitas ayat ini bukan hanya bersifat informative, namun lebih dari itu, ia sebagai motifasi umat Islam untuk melakukan perhitungan gerak matahari dan bulan.

Mengenai redaksi “syahida” dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 185 itu bukanlah “melihat” sebagai interpretasinya, namun ia bermakna “bersaksi”, meskipun dalam tataran praktis pesaksi samasekali tidak melihat visibilitas hilal (penampakan bulan).

Memang, banyak hadits secara eksplisit memerintahkan untuk melakukan rukyah, ketika hendak memasuki bulan Ramadlan maupun Syawal. Namun redaksi itu muncul disebabkan kondisi disiplin ilmu astronomi pereode nabi berbeda dengan pereode sekarang, dimana kajian astronomi sekarang jauh lebih sistematis sekaligus akurasinya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Nabi sendiri dalam sebuah hadisnya menyatakan bahwa: ”innâ ummatun ummiyyatun, lâ naktubu wa lâ nahsubu. Al-Syahru hâkadzâ wa hâkadzâ wa asyâra biyadihi”, Artinya: “Kita adalah umat yang ummi, tidak dapat menulis dan berhitung. Bulan itu seperti ini dan seperti ini, (nabi berisyarat dengan menggunakan tangannya)”. Jadi, mempriotiaskan metode hisab merupakan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan pada pereode nabi.

III. Analisa, Solusi dan Penutup


Menurut hemat Penulis, metodologi hisab dan rukyah merupakan dua komponen yang mempunyai korelasi sangat erat dan hampir tidak dapat dipisahkan. Rasanya tidak tepat jika dalam penentuan awal bulan hanya murni menggunakan metode rukyah. Sebab, meskipun telah dilengkapi dengan teknologi teleskop, ada banyak problematika yang harus dihadapi, semisal adanya polusi, pemanasan global dan kemampuan mata yang terbatas, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Begitu juga sebaliknya, tidak tepat jika dalam penentuan awal bulan hanya menggunakan metode hisab. Alasan paling mendasar adalah fakta empiris metodologi ini bermula dari sebuah riset para astronom, sedangkan obyeknya adalah "melihat" peredaran matahari dan bulan. Memang, dipandang dari akurasi metodologisnya, hisab lebih unggul dibanding rukyah. Tingkat kesalahan metodologi hisab jauh lebih kecil dibanding metodologi rukyah. Namun, bagaimanapun juga hasil ilmiah apapun tidak akan pernah dapat dipertanggungjawabkan jika pada akhirnya tidak sesuai dengan fakta.

Telah jelas kontroversi metodologi hisab maupun rukyah --secara aplikatif-- merupakan persoalan furu’iyyat (hukum cabang). Tentunya perbedaan-perbedaan yang ada tidak perlu dibesar-besarkan. Namun, fenomena kontroversial itu tidak dapat dibiarkan bagitu saja, mengingat dampak arus bawah yang timbul begitu signifikan. Pada dasarnya itsbat (keputusan) penetapan bulan Ramadlan maupun Syawal adalah hak preogratif pemerintah (Departemen Agama) secara otoritatif. Apalagi telah jelas, pemerintah selama ini mampu mengakomodir semua aspirasi organisasi keagamaan di Indonesia, dengan mengundang masing-masing delegasi untuk melakukan rukyat sekaligus hisab. Jadi, sama sekali tidak salah, jika mulai dari sekarang masing-masing organisasi mencoba untuk menghormati otoritas pemerintahan ini. Wallahu a’lam.

Penulis : Muhammad Nurul Ahsan (Al-Azhar University)

Sunday, July 15, 2012

6 Keadaan Wanita di Syurga

"tak ada yang tau sedih yang kusimpan dihati ini.. tak ada yang tau tangis yang kupendam dijiwa ini... andai ada jalan lain untuk membawaku kehadapanmu, inginnya aku memelukmu dan membawamu kembali ketengah2 kami... andai saja....." 
Kalimat di atas datangnya dari seorang sahabat (teman kuliah) yang suaminya telah dipanggil oleh Allah. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang putra/putri yang masih kecil. Satu setengah tahun sudah ibu dari anak-anak itu tanpa suami dan ayah bagi anak-anaknya. Dijalaninya dengan penuh kesabaran, ketabahan dan ikhlas apa yang sudah ditetapkan oleh yang Maha Kuasa. Dalam kesendiriannya, si ibu selalu berdo'a agar suaminya mendapat tempat yang layak di sisiNya yaitu Syurga. Dan berdo'a agar putra-putrinya kelak menjadi anak yang soleh dan sholehah. 
Sampai kini, si Ibu masih belum berniat untuk menikah lagi. Yang paling mengganjal dan ditakutkan adalah apa yang harus dikatakan kepada putra-putrinya jika besar kelak. Dalam obrolan sahabat si Ibu tadi bertanya ke sahabat yang lain. Pertanyaannya adalah : "....Adakah haditsnya bahwa apabila seorang istri yang menikah lagi setelah suami pertamanya meninggal dunia, kelak di akhirat istri tersebut akan bertemu dengan suami keduanya, bukan dengan suami pertamanya? Terima kasih atas penjelasannya.
Untuk menjawab pertanyaan itu saya pun ikut sibuk mencari dan berusaha untuk memberikan jawaban dari pertanyaan sahabat tadi. Berikut jawabannya.
Ada enam Keadaan wanita di dunia ini, yaitu :
1. Wanita meninggal sebelum menikah.
2. Wanita ditalak suami pertama, dan tidak menikah lagi sampai meninggal.
3. Wanita menikah dengan lelaki yang bukan ahli surga. Misalnya, suaminya murtad atau melakukan kesyirikan.
4. Wanita meninggal lebih dahulu sebelum suaminya.
5. Wanita ditinggal mati suaminya, dan tidak menikah lagi sampai meninggal.
6. Wanita ditalak atau ditinggal mati suaminya, kemudian menikah dengan lelaki lain.

Untuk wanita jenis pertama, kedua, dan ketiga, dia akan dinikahkan dengan seorang lelaki yang menjadi penghuni surga. Dia memiliki sifat yang sempurna, sebagaimana penghuni surga lainnya. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ما في الجنة أعزب

“Di surga, tidak ada orang yang tidak menikah.” (H.R. Ahmad dan Muslim)

Untuk wanita jenis keempat dan kelima, dia akan dinikahkan dengan suaminya di dunia.

Adapun wanita yang keenam akan dinikahkan dengan suami yang terakhir. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أيما امرأة تُوفي عنها زوجها ، فتزوجت بعده ، فهي لآخر أزواجها

“Wanita mana pun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita menikah lagi, maka dia menjadi istri bagi suaminya yang terakhir.” (H.R. Thabrani; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Disadur dari risalah Ahwalun Nisa’ fil Jannah, karya Sulaiman bin Shaleh al-Khurasyi.
Benarkah ada hadits yang mengatakan bahwa apabila seorang istri yang menikah lagi setelah suami pertamanya meninggal dunia, kelak di akhirat istri tersebut akan bertemu dengan suami keduanya, bukan dengan suami pertamanya? Terima kasih atas penjelasannya. Benarkah ada hadits yang mengatakan bahwa apabila seorang istri yang menikah lagi setelah suami pertamanya meninggal dunia, kelak di akhirat istri tersebut akan bertemu dengan suami keduanya, bukan dengan suami pertamanya? Terima kasih atas penjelasannya. Benarkah ada hadits yang mengatakan bahwa apabila seorang istri yang menikah lagi setelah suami pertamanya meninggal dunia, kelak di akhirat istri tersebut akan bertemu dengan suami keduanya, bukan dengan suami pertamanya? Terima kasih atas penjelasannya.

Tuesday, July 3, 2012

Daftar Lengkap Website Islam

Era globalisasi dan Informasi dewasa ini khususnya dalam dunia IT banyak kita temukan link-link atau website yang menjerumuskan generasi-generasi Islam masa depan yang justru akan melemahkan perjuangan Islam itu sendiri.

Demi untuk menjaga sekaligus mengantisipasi anak didik kita agar tetap istiqomah dan terjaga dari web-web yang menyesatkan, marilah kita sebarkan seluas-luasnya link-link atau website Islam yang dapat menambah wawasan keislaman yang benar dan maksimal. Dan untuk memaksimalkan dan kemudahan mendapatkan informasi yang benar dan tepat berkaitan tentang Islam dan pembelajaran Islam berikut saya lampirkan Daftar lengkap link-link website Islam berikut ini :


LINK ILMIAH (BAHASA ARAB)


LINK ILMIAH (BAHASA INGGRIS)

LINK PARA ULAMA



LINK BERBAHASA INDONESIA


BELAJAR BAHASA ARAB

MAJALAH DAN BULETIN ISLAM

AUDIO & VIDEO ONLINE

INFORMASI KAJIAN

BLOG DAN SITUS MUSLIMAH

BLOG/SITUS PERNIKAHAN DAN KELUARGA


sumber : akhsa.wordpress.com

Sunday, March 25, 2012

Mungkinkah Kita Beralih Ke Sistem Ekonomi Islam?

Gelagat mendekati 1 April 2012 sudah ditabuh genderang 'perang'' oleh sebagian besar komponen masyarakat dari berbagai kelompok. Gelagat ini berkaitan  diberlakukannya kenaikan harga BBM yg akan menyulut kemarahan rakyat dimana-dimana. Jika melihat hasil survey Lembaga Survey Indonesia (LSI) pada bulan ini, 94% mayarakat pedesaan menolak kenaikan BBM, 77% masyarakat perkotaan menolak kenaikan BBM, dan 85% seluruh rakyat Indonesia menolak kenaikan BBM pula.

"....Ternyata, hanya satu yang mendukung kenaikan BBM, yaitu Lembaga Pemeringkat Luar Negeri. Ternyata pemerintah lebih pro kepada asing dan mengabaikan suara rakyat yang mayoritas, ini adalah sebuah pengkhianatan," Begitu teriakkan Rahmat Kurnia ketua Jamaah Anshorut Tauhid saat demo yg baru lalu. Bahkan akan adanya upaya memaksakan rencana kenaikan BBM tersebut karena ada upaya mensetting situasi chaos untuk menjadikan alasan menghancurkan kelompok-kelompok yang bersaing.

“Nampaknya ada skenario yang dipaksakan kelompok-kelompok lain sehingga nanti mengalami collaps, sehingga menjadi alasan untuk menghancurkan kelompok-kelompok yang bersaing ini, saya dengar juga ada skenario begitu,” kata Ustadz M. Achwan menambahkan.
Carut marutnya perekonomian negara sangat erat terkait dengan sistem ekonomi dan politik yang dianut dan diadopsi oleh suatu negara. Karena  pemerintah Indonesia menganut sistem ekonomi pasar (kapitalisme), maka perekonomian di Indonesia sangat rawan krisis. Kapitalisme berdiri di atas mekanisme spekulatif dan ekonomi ribawi sehingga sangat mereduksi sektor ril. Padahal, sektor ril yang mampu membuat bertahan suatu negara dari terpaan krisis.

Pemerintah perlu mengambil pelajaran dari situasi ini, pemerintah harus berani beralih kepada sistem ekonomi Islam yang sangat manusiawi, dan mengatur distribusi ekomoni degan adil dan merata. Serta meninggalkan kebusukan demokrasi yang syirik kepada Syari’ah Islam yang berpijak kepada tauhid.

Sistem ekonomi Islam, sangat jauh berbeda dengan kapitalis yang memberikan bahkan menjamin kebebasan individu dalam mengelola semua sektor dalam kehidupan, dalam Nizham Al Islam taqiyudin an Nabhani menerangkan bahwa sistem ekonomi Islam telah membagi kepemilikan menjadi tiga, yaitu yang pertama kepemilikan individu (al-milkiyah al-fardiyah) seperti : hasil kerja bekerja, warisan, hibah, hadiah. Kedua, kepemilikan umum (al-milkiyah al-'âmmah) seperti : fasilitas umum, bahan tambang dan sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki individu, dan yang ketiga kepemilikan negara (al-milkiyah ad-dawlah) yaitu harta seluruh kaum muslimin, sementara pengelolaannya menjadi wewenang dan amanah negara, sehingga negara dapat memanfaatkannya untuk kepentingan rakyatnya.

Rasulullah saw bersabda:

الناس شُرَكَاءُ فِي ثَلَاثٍ فِي الْمَاءِ وَالْكَلَإِ وَالنَّارِ

“Manusia itu berserikat (bersama-sama memiliki) dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api.” [HR Ahmad, Abu Dawud, An Nasaaiy, dll). Dalam hadits yang diriwayatkan Ibn Majah dari Ibnu Abbas ada tambahan, "dan harganya haram":

المسلمون شركاء في ثلاث في الماء والكلأ و النار وثمنه حرام

"Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal; air, padang rumput, dan api, dan harganya haram." [HR. Imam Ibnu Majah]

Dalam hadistnya, Rasulullah saw menjelaskan bahwasanya tambang yang jumlahnya melimpah tidak boleh dialihkan kepemilikannya kepada individu atau swasta. Rasulullah saw pernah menarik kembali tambang garam yang diberikannya kepada Abyad bin Hamal, setelah beliau mengetahui jumlahnya melimpah ruah bagaikan air mengalir. Imam Abu Dawud menuturkan sebuah hadits dari Ibnu al-Mutawakkil bin ‘Abd al-Madaan, dari Abyad bin Hamal ra, bahwasanya ia berkata:

أَنَّهُ وَفَدَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَقْطَعَهُ الْمِلْحَ قَالَ ابْنُ الْمُتَوَكِّلِ الَّذِي بِمَأْرِبَ فَقَطَعَهُ لَهُ فَلَمَّا أَنْ وَلَّى قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْمَجْلِسِ أَتَدْرِي مَا قَطَعْتَ لَهُ إِنَّمَا قَطَعْتَ لَهُ الْمَاءَ الْعِدَّ قَالَ فَانْتَزَعَ مِنْهُ

“Sesungguhnya, Abyad bin Hamal mendatangi Rasulullah saw, dan meminta beliau saw agar memberikan tambang garam kepadanya.  Ibnu al-Mutawakkil berkata,”Yakni tambang garam yang ada di daerah Ma’rib.”  Nabi saw pun memberikan tambang itu kepadanya.  Ketika, Abyad bin Hamal ra telah pergi, ada seorang laki-laki yang ada di majelis itu berkata, “Tahukan Anda, apa yang telah Anda berikat kepadanya? Sesungguhnya, Anda telah memberikan kepadanya sesuatu yang seperti air mengalir (al-maa’ al-‘idd)”. Ibnu al-Mutawakkil berkata, “Lalu Rasulullah saw mencabut kembali pemberian tambang garam itu darinya (Abyad bin Hamal).” [HR. Imam Abu Dawud]

Imam Abu Dawud juga menuturkan sebuat riwayat dari Mohammad bin Yahya bin Qais al-Ma’rabiy dari Abyad bin Hammal ra, bahwasanya dia berkata;

أَنَّهُ وَفَدَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَقْطَعَهُ الْمِلْحَ ، فَلَمَّا أَدْبَرَ ، قَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَتَدْرِي مَا أَقْطَعْتَهُ ، إِنَّمَا أَقْطَعْتَهُ الْمَاءَ الْعِدَّ ، قَالَ : فَرَجَعَ فِيهِ

“Sesungguhnya Abyad bin Hammal ra berkunjung kepada Nabi saw, dan Rasulullah saw memberinya tambang garam. Ketika Abyad bin Hammal telah pergi, seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, tahukah Anda apa yang telah Anda berikan kepadanya?  Sesungguhnya Anda telah memberinya sesuatu seperti air mengalir”. Abyad bin Hammal berkata, “Rasulullah saw menarik kembali pemberian itu”. [HR. Imam Abu Dawud]

Larangan tersebut tidak terbatas pada tambang garam saja. Mencakup secara umum, meliputi setiap barang tambang apa pun jenisnya tatkala jumlah (depositnya) sangat banyak atau tidak terbatas.

sumber: arrahmah.com

Sunday, September 4, 2011

KEWAJIBAN TAKAFUL IJTlMA'I (JAMINAN SOSIAL)

photo:qaradawi dot net
Setelah kita mengakhiri bulan suci Ramadhan dan menutupnya dengan kembali kepada kesucian diri (Idulfitri) Kullu 'Aamin Wa Antum Bi khoir, mudah-mudahan kita terus mengamalkan perintah-perintahNya dan meninggalkan apa-apa yang dilarangNya hingga kita menjumpai lagi ramadhan tahun depan. Amiin Yaa Robbal 'Alamiin. 
 
Kaitannya tentang ibadah selama Ramadhan dan setelah Ramadhan  tentu banyak sudah dibahas oleh para ustadz dan kiyai sejak awal ramadhan hingga akhir disaat kita mulai atau setelah melakukan shalawat tarawih, tetapi terkadang jarang sekali membahas tentang Zakat (Faridah Maliyah=kewajiban berkenaan dengan harta) bagi orang kaya terhadap si miskin  yang bersifat sosial. Padahal bahasan zakat adalah bagian penting dan mendasar yang tak terpisahkan dari ibadah-ibadah lain di bulan ramadhan sebagai implementasi seorang muslim kaya memberikan jaminan sosial kepada si miskin. 

Wednesday, August 31, 2011

Penjelasan Perbedaan Penetapan 1 Syawal 1432 H.

Photo: sholat Ied Muhammadiyah
Terkait Adanya pertanyaan di kalangan beberapa orang anggota masyarakat tentang lebaran besok Selasa di mana puasanya dengan demikian hanya 29 hari, apakah itu sah? Jawabannya adalah bahwa Nabi saw dalam beberapa hadisnya menyatakan bahwa umur bulan itu 29 hari atau terkadang 30 hari. Jadi orang yang berpuasa 29 hari dan berlebaran besok adalah sah karena sudah berpuasa selama satu bulan. Secara astronomis, pada hari ini, Senin 29 Agustus 2011, Bulan di langit telah berkonjungsi (ijtimak), yaitu telah mengitari bumi satu putaran penuh, pada pukul 10:05 tadi pagi. Dengan demikian bulan Ramadan telah berusia satu bulan. 

Dalam hadis-hadis Nabi saw, antara lain bersumber dari Abu Hurairah dan Aisyah,  dinyatakan bahwa Nabi saw lebih banyak puasa Ramadan 29 hari daripada puasa 30 hari. Menurut penyelidikan Ibnu Hajar, dari 9 kali Ramadan yang dialami Nabi saw, hanya dua kali saja beliau puasa Ramadan 30 hari. Selebihnya, yakni tujuh kali, beliau puasa Ramadan 29 hari.

Tuesday, August 30, 2011

Pedoman Hisab Muhammadiyah

photo:Kemenag RI.
"Perbedaan adalah Rahmat" itulah hadits yang sering kita dengar bila ada perbedaan fiqih dikalangan para ulama. Walaupun hadits tersebut tidak memiliki dasar atau tidak berasal dari Rasulullah saw namun secara makna tidaklah salah jika kita tempatkan pada berbagai permasalahan fiqih, termasuk permasalahan perbedaan penetapan 1 Syawal yang membuat bingung ummat. 
 
Dalam sidang Itsbat Penetapan 1 Syawal 1432 H.di Kemenag RI tadi, pakar astronomi Prof. Thomas Djamaluddin memberikan pandangan dan pencerahannya khususnya bagi para tokoh agama tentang  perbedaan Rukyat dan Hisab agar dikemudian hari tidak ada perbedaan yaitu dengan adanya kesamaan kriteria, walaupun metode yang dipakai berbeda-beda. Sehingga di tahun-tahun yang akan datang ada kesamaan waktu dan hari dalam Penetapan 1 Syawal.

Monday, August 29, 2011

Penetapan 1 Syawal 1432 H

"...Kapan seh nih lebaran, jadi engga sih?", "....wah kalo hari Rabu  gimana dong itu ketupat yang udah pada mateng, basi dong?".  Kutipan pertanyaan-pertanyaan itu saya dapatkan di jejaring sosial semacam Facebook dan Twitter, termasuk juga melalui SMS.  

Kesimpangsiuran di masyarakat seperti contoh di atas tentang penetapan 1 Syawal 1432 H atau hari Idul Fitri 2011 akhirnya terjawab.  Kepastian Penetapan ini berdasarkan hasil Sidang Itsbat Kemenag RI yang disiarkan langsung media TV swasta dan Nasional yang dimulai pada pukul 19.00 WIB. dan dipimpin langsung oleh Bapak Suryadharma Ali, Menteri Agama Republik Indonesia. Dalam sidang tersebut dihadiri sejumlah tokoh agama dan  masyarakat.

Wednesday, August 17, 2011

Amalan-amalan Bulan Ramadhan


Ramadhan bagi umat Islam bukan sekedar salah satu nama bulan qomariyah, tapi dia mempunyai makna tersendiri. Ramadhan bagi seorang muslim adalah rihlah dari kehidupan materialistis kepada kehidupan ruhiyah, dari kehidupan yang penuh berbagai masalah keduniaan menuju kehidupan yang penuh tazkiyatus nafs dan riyadhotur ruhiyah. Kehidupan yang penuh dengan amal taqorrub kepada Allah, mulai dari tilawah Al-Qur’an, menahan syahwat dengan shiyam, sujud dalam qiyamul lail, ber’itikaf di masjid, dan lain-lain. Semua ini dalam rangka merealisasikan inti ajaran dan hikmah puasa Ramadhan yaitu : Agar kalian menjadi orang yang bertaqwa. (Al-Baqoroh: 183 dan akhir Al-Hijr)

Ramadhan juga merupakan bulan latihan bagi peningkatan kualitas pribadi seorang mulism. Hal itu terlihat pada esensi puasa yakni agar manusia selalu dapat meningkatkan nilainya dihadapan Allah SWT dengan bertaqwa, disamping melaksanakan amaliyah-amaliyah positif yang ada pada bulan Ramadhan. Diantara amaliyah-amaliyah Ramadhan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW baik itu amaliyah ibadah maupun amaliyah ijtijma’iyah adalah sebagai berikut:

Wednesday, August 3, 2011

Pesan Obama Menyambut Ramadhan

Photo [news.okezone]Obama dan Istri saat berkunjung di Istiqlal
Beberapa negara di Eropa, dan Amerika termasuk di Indonesia penetapan 01 Ramadhan jatuh pada hari Senin, tanggal 01 Agustus 2011. Dalam menyambut bulan ramadhan tahun ini,  Obama menyampaikan pesan-pesan religinya khususnya kepada kaum muslim di Amerika maupun di seluruh dunia. Pidato obama ini sebetulnya  juga pernah dilakukan para Presiden AS di Gedung Putih setiap awal Ramadhan dimulai. 

Kebiasan ini tentu harus kita pahami dan perhatikan, bahwa kenyataan sosio-politis masyarakat AS menunjukkan semakin kuatnya komunitas Islam bukan hanya di Amerika Serikat tetapi juga di tingkat global, kepentingan AS semakin terkait dengan negara-negara berpenduduk Muslim. Tak terkecuali Jakarta  menjadi perhatian dan pengalaman tersendiri dalam pesan Obama tersebut. Pelan, tapi pasti, pemahaman tentang Islam dan masyarakat Muslim di AS akan semakin meningkat. Ramadhan yaa Kariim..

Tuesday, August 2, 2011

Makna dan Hikmah Puasa Ramadhan

Syukur alhamdulillah tahun ini kita masih diberikan kesempatan untuk melaksanakan Ibadah puasa, tak lain karena kita masih diberikan nikmat panjang umur, sehat wal'afiat, iman dan Islam. Karena berkat nikmat tersebut lah  sedikit saya berbagi ilmu seputar "Kajian Fiqih Tentang Berpuasa" semoga bermanfaat buat kita semua.

Seperti kita ketahui bahwa berpuasa di bulan ramadhan adalah wajib bagi kita kaum muslimin dan muslimat seperti dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183-184 :

Friday, July 15, 2011

Marhaban Yaa Ramadhan

Marhaban Yaaa Ramadhan...!
Beberapa hari lagi tepatnya tanggal 01 Agustus 2011 M (jika tidak berubah dr Kemenag RI) maka tanggal 01 Ramadhan 1432 H awal umat mu'minin melaksanakan ibadah puasa, yaitu bulan mulia yang sangat dikenal dan ditunggu-tunggu kehadirannya oleh kaum Muslimin. 

Kemuliaanya diabadikan dalam al-Qur'ân dan melalui untaian-untaian sabda Rasûlullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam. Allâh Azza wa Jalla menjadikannya sarat dengan kebaikan, mulai dari awal Ramadhan sampai akhir. Allâh Azza wa Jalla berfirman : "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhân, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'ân sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)". Jiwa yang terpenuhi dengan keimanan tentu akan segera mempersiapkan diri untuk meraih keutamaan serta keberkahan yang yang ada didalamnya.  

Thursday, May 5, 2011

Bohong, bohong dan bohong

Sebuah kabar mengejutkan menyeruak mengenai keakraban antara dinas rahasia AS, CIA dengan seseorang yang namanya mencuat setelah peristiwa 11 September 2001, Osama Bin Laden. Menurut Times, bin Laden adalah seorang agen CIA. Ia diberikan pelatihan intelijen yang terbaik, persenjataan lengkap, fasilitas dan segudang uang selama bertahun-tahun.

Jika benar bahwa bin Laden adalah agen CIA, maka serangan roket yang diluncurkan AS ke Afghanistan boleh jadi bukan untuk menghancurkan bin Laden dan para pendukungnya, namun sebuah serangan yang ditujukan untuk membangun citra bin Laden dan membuat dirinya dihormati di kalangan umat Muslim yang menentang pemerintahan AS.

Dugaan kuat lainnya bahwa tugas baru bin Laden adalah untuk dipergunakan sebagai alasan pembenar atas serangan AS. Misalnya, ketika bin Laden dikabarkan berada di Afghanistan, maka AS memiliki alasan pembenar untuk membombardir negara tersebut dengan dalih perang melawan teror, slogan perang yang dikumandangkan oleh era kepemimpinan George W. Bush. AS juga dapat mengebom negara lain dengan alasan untuk mengejar bin Laden.

Disebutkan bahwa para gerilyawan yang dulunya memerangi Uni Soviet dengan dukungan CIA, kini berperang dalam kelompok bin Laden. Jadi, orang-orang yang disebut AS sebagai teroris terburuk di dunia, sejatinya merupakan orang-orang binaan AS sendiri.

Dulu, ketika bin Laden dan para rekannya bertempur dengan dukungan CIA, mereka disebut sebagai “pasukan perlawanan”, kini julukan untuk mereka diganti oleh AS menjadi “teroris”.

Bukannya tanpa sebab, dengan perubahan julukan tersebut, maka setiap kali pemerintahan AS menuding kelompok atau negara manapun memiliki kaitan dengan orang-orang tersebut, AS bisa langsung meledakkan kelompok atau negara yang bersangkutan, tanpa perlu menunggu rapat PBB, tanpa perlu bukti.

Irak merupakan pengeecualian, karena tidak sesuai dengan slogan perang melawan teror dari Bush. AS tidak dapat menunjukkan bukti bahwa mendiang Saddam Hussein memiliki kaitan dengan kelompok bin Laden, sehingga AS tidak mungkin menyerang Irak dengan dalih terorisme. Oleh karena itu, AS mengarang alasan baru, yakni senjata pemusnah massal. Bush kala itu melontarkan peringatan kepada Irak, “Kalau kalian terus mengembangkan senjata pemusnah massal dan meneror dunia ini, maka kalian akan kami serang.” Seorang reporter menyanggah kata-kata Bush, karena pada saat berpidato dihadapan Kongres AS, dia sama sekali tidak menyebut-nyebut senjata pemusnah massal. Bush menjawab dengan enteng, “bagian dari perang melawan teror adalah untuk menghapuskan senjata teroris agar tidak jatuh ke negara yang akan mempergunakannya.” Dengan alasan seperti itu, Bush menyerbu Irak.

Osama bin Laden dilaporkan telah meninggal setidaknya pada bulan Desember 2001, demikian kata (mantan) pemimpin Pakistan, Pervez Musharraf dan sejumlah tokoh lainnya, termasuk mendiang Benazir Bhutto (yang kemudian dibunuh, banyak pihak menduga bahwa pembunuhan Bhutto didalangi oleh CIA), namun, Osama kembali muncul – baik dalam rekaman video maupun rekaman suara – dalam keadaan sehat.

Berbagai rekaman suara dan video mengenai bin Laden kemungkinan besar disampaikan oleh “juru bicara” al-Qaeda, Adam Yahiye Gadahn, yang terlahir sebagai Yahudi dengan nama Adam Pearlman. Adam dibesarkan sebagai cucu dari direktur organisasi Yahudi ADL (Liga Anti Penodaan) sekaligus seorang pengacara Israel, Carl Pearlman.


Referensi dan sumber : http://mureo.com/news/bukti-foto-osama-bin-laden-adalah-anggota-cia.html

Tuesday, May 3, 2011

'Hantu' dibalik Tewasnya Osama bin Laden

Pada Minggu pukul 23.30 waktu AS atau hari Senin pukul 10.30 WIB, Barack Obama mengumumkan tewasnya Osama Bin Laden oleh pasukan US Navy Seal yang khusus diperintahkan untuk melakukan penyerangan ke sarang Osama di Pakistan. Osama terkena tembakan di mata kirinya dan kemudian dilakukan penembakan sekali lagi apa yang disebut militer sebagai 'double tap' untuk memastikan Obama benar-benar tewas  ke arah dada. Setelah dipastikan tewas mayat Osama dicemplungkan ke laut, dan tidak dimakamkan secara Islam.
 
Uforia tewasnya Osama dirayakan dengan suka cita dan gembira oleh warga Amerika khususnya para korban WTC 11 September 2001 bahwa tewasnya Osama menandakan kedamaian dan keadilan telah ditegakkan. Berbagai negara sekutu Amerika tak ketinggalan turut menyambut baik seraya mengucapkan selamat atas keberhasilan Pasukan Barack Obama melenyapkan tokoh teroris internasional 'Osama bin Laden'. Tidak hanya warga Amerika dan para korban, kegembiraan ini dirasakan bidang ekonomi dan industri -setidaknya untuk sementara- yaitu terdorongnya pergerakan bursa efek di Eropa, Asia dan Amerika walaupun belum jelas apakah bersifat sementara atau terus menerus. Itulah gambaran respon dan berita yang beredar dari berbagai media, tv-tv dan situs-situs online di seluruh dunia. Lalu bagaimana Negara-negara dan masyarakat muslim menyikapinya?

Sejarah Hidup Osama Bin Laden

Osama bin Mohammed bin Awad bin Laden yang  popular dikenal dengan Osama bin Laden, dilahirkan pada tanggal 28 Jun 1957 di kota Jeddah, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Osama adalah anak ke 17 dari 52 orang anak bersaudara.

Bapanya bernama Mohammed bin Laden, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian berpindah ke Arab Saudi selepas Perang Dunia II. Di tempat yang baru ini Mohammed bin Laden memulakan kerjayanya yang baru bergerak dalam bidang perniagaan pembangunan.

Pada akhirnya beliau mendapat banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh kerana itu beliau telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi. Mohammed bin Laden kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang dianggarkan memiliki aset jutaan dollar Amerika Syarikat. Dari keuntungannya ini dianggarkan Mohammed bin Laden memiliki saham sejumlah hampir 300 juta dollar Amerika.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...