Awal tahun 2010 ini saya berencana ingin postingan tentang suatu hal yang berhubungan dengan tahun baru, karena sudah beberapa minggu blog saya tidak di update/usang alias ga mutu. Tapi begitu mau mulai browsing apa yang sudah ada dipikiran hilang alias sulit menyusun kata-kata. Dari pada tidak sama sekali akhirnya kupaksakan juga harus posting di awal tahun ini. Syukurlah Mbah Google baik hati mau menolong mencarikan kata kunci (mbah Google memang pinter, tau apa saja tentang apa yang kita mau) lalu saya menemukan kata kunci tentang kebiasaan jelek kita, misalnya molornya waktu pada saat janji dengan teman atau seseorang yang sudah kita tentukan. huaaah..cape euy..
Mungkin kita sepakat bahwa budaya Jam Karet adalah kebiasaan yang paling kita tidak sukai dan sayangnya ini sudah menjadi budaya kita. Seperti salah satu judul postingan bg 'vavai'.com "Jam karet = terlambat = tunda jadwal = budaya kita", dan banyak lagi yang membahas hal serupa dan ending yang sama. Akan tetapi menurut saya tidak selamanya bahwa berprilaku/kebiasaan jam karet itu selalu memiliki sisi negatif, ada lho sisi positifnya! mungkin berlaku hanya orang-orang tertentu saja.
Mungkin kita sepakat bahwa budaya Jam Karet adalah kebiasaan yang paling kita tidak sukai dan sayangnya ini sudah menjadi budaya kita. Seperti salah satu judul postingan bg 'vavai'.com "Jam karet = terlambat = tunda jadwal = budaya kita", dan banyak lagi yang membahas hal serupa dan ending yang sama. Akan tetapi menurut saya tidak selamanya bahwa berprilaku/kebiasaan jam karet itu selalu memiliki sisi negatif, ada lho sisi positifnya! mungkin berlaku hanya orang-orang tertentu saja.
Pernah dengar ada simposium jam karet? Di Semarang adalah kota pertama kali atau bahkan satu-satunya di dunia yang menyelenggarakan Simposium Jam Karet tepatnya pada tahun 1988 (dah lama euy). Simposium ini dihadiri oleh para pejabat tinggi Pemerintah dan para ilmuwan.
Budaya jam karet memang cenderung berkonotasi negatif. Namun melalui Simposium Jam Karet, para hadirin sepakat bahwa ada sisi positifnya bila kita mempunyai kebiasaan untuk tidak tepat waktu!.
Pasalnya, Sabotase teroris beberapa peristiwa belum lama ini, baik terhadap kendaraan umum maupun pembunuhan terhadap pejabat tinggi pemerintah di Indonesia relatif jarang terjadi, akibat sangat sulit diketahui mengenai kapan kapal terbang, kereta api, bus, kapal laut, mobil angkot, atau para pejabat tinggi akan benar-benar tiba di lokasi dimana sabotase atau pembunuhan akan dilakukan. Apalagi jenis sabotase dengan bom waktu para teroris, praktis tidak berdaya di tengah suasana budaya jam karet yang subur merajalela di Indonesia ini !.
Dengan begitu para pejabat kita bersepakat untuk tidak tepat waktu dalam buku catatan jadwal kerjanya. Jadi bagi mereka jam karet = terlambat = tunda jadwal atau disebut dengan istilah tidak tepat waktu itu adalah bagian dari sisi positif. Bagaimana kalau bukan pejabat? jawab sendiri. he..he..he..
Selingan # Selingkuh
Seorang tetangga kampung saya belum lama ini, pada tanggal 5 Januari 2010 divonis hukuman penjara 5 bulan akibat suatu peristiwa kekeliruan. Pada suatu pagi dipenghujung tahun baru kemarin, seorang laki-laki yang berusia 30 tahun, yang namanya tidak dipublikasikan itu, pulang ke rumah usai mengikuti pesta kembang api menyambut tahun baru 2010 dan sebelum sampai dirumah, dia melihat pintu rumah tetangganya terbuka. Lalu diam-diam dia menyelinap masuk ke kamar tidur sang tetangga lalu mesra melakukan hubungan suami istri dengan sang isteri tetangga yang sedang lelap tidur sebelum wanita itu terbangun dan sadar bahwa ternyata dia bukan suaminya!.
'Begituan' bisa keliru juga ya?
PERHATIAN !!! Jangan dicontoh yach...
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih Sobat Telah Berkenan Meluangkan Waktu Mengomentari dan Saya akan segera komen balik Anda. No. Porn No. Spam.