Membangun Masyarakat Madani Berbasis Kearifan Lokal

Kegundahan Emhusni Mubarok terhadap orang-orang yang dianggap "religius" itu orang-orang yang baik ternyata jauh panggang dari api. Ia mengatakan "...saya pernah merasakan hidup ditengah-tengah masyarakat yang mengaku “religious” tapi ternyata, setelah ditilik lebih dalam lagi sepertinya tidak.

Lindungi Anak dari Dunia Maya

Dunia maya yang tanpa batas menyimpan bahaya, utamanya buat anak-anak dan remaja. Untuk melindungi anak dari bahaya dunia maya, perlu keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak. Terdengar klise memang. Namun, sebenarnya itulah kuncinya.

Daftar Peserta Sertifikasi 2012

Informasi calon peserta setifikasi guru 2012 Kabupaten Bekasi yang berisi daftar guru lolos dan telah memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012 sesuai database NUPTK per tanggal 30 september 2011 berjumlah 2.747 guru.

Peran IT dan Internet Bagi Pengembangan Pendidikan Anak

Internet memang bagaikan dua sisi mata uang dan pisau bermata dua. Ada sisi positif dan negatif. Kasus-kasus yang terjadi seperti, penghinaan, perselingkuhan, pencemaran nama baik, penipuan, pelecehan seksual, pornografi hingga penculikan dan bunuh diri,

Horeee..Aku LULUS

Untuk memilih perguruan tinggi yang ideal dan tepat atau yang sesuai dengan keinginan tidaklah sulit, walaupun begitu ternyata masih banyak diantara siswa/siswi SMA/SMK yang baru lulus mengalami kesulitan dalam menentukan perguruan tinggi pilihannya.

Showing posts with label Tokoh. Show all posts
Showing posts with label Tokoh. Show all posts

Thursday, June 6, 2013

The Legend : Gus Dur dengan Segala Keunikan dan Kelebihannya

Sudah tiga kali saya posting dari sumber kultwit chirpstory.com. Nah kali ini Penting juga untuk diketahui, mengenai seorang tokoh, mantan presiden dan guru bangsa yang tak lain adalah GUSDUR, putra dari KH. Wahid Hasyim dan cucu KH. Hasyim Asyari pendiri NU.

Berikut link untuk membacanya : http://chirpstory.com/li/83955

Sunday, July 29, 2012

Beginilah Cara Yusril "Mengajari" SBY


foto
Gambar : tempo.com

Mencari figur pemimpin Indonesia saat ini terasa sulit. SBY yang awalnya menjadi harapan bangsa Indonesia tidak ada perbaikan yang menggembirakan bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Saat ini rasanya bangsa Indonesia ingin sekali cepat2 berakhirnya kepemimpinan SBY dan digantikan figur presiden yang baru, yang benar2 merasakan pemimpinan yang tegas, adil dan membawa rakyatnya makmur. Tidak seperti sekarang ini korupsi merajalela. Partai penguasa (Partai Demokrat) yang seharusnya menjadi contoh pemerintahan yang bersih, justru penyumbang koruptor kelas wahid, dan partai2 besar lainnya pun 'berebutan' melakukan korupsi. 

Hingga detik inipun rakyat dibuat bingung dan tidak dpt berbuat apa-apa, hukumpun tidak dapat diandalkan, semisal KPK yang menjadi dambaan rakyat sebagai penyalamat uang negara pun dibuat tidak berkutik karena intervensi politik penguasa. Penyelesaian kasus korupsipun selalu dibuat berputar-putar, yang ujung-ujungnya hilang ditelan bumi. Sepertinya rakyat, terutama saya sendiri ingin dua tahun lagi  pemerintahan SBY ingin cepat berakhir, mencari figur pemimpin yang benar2 jujur, adil dan tegas.

Figur pemimpin pengganti SBY yang menjadi banyak perhataian dan dambaan publik saat ini untuk menjadi pemimpin di tahun 2014 banyak bermuncurlan semisal DIS (Dahlan Iskan), Prabowo, JK, dan Yusril Ihza Mahendra dapat menjadi pelipur lara, setidaknya untuk pemimpin saat ini. Nama terakhir dari urutan tersebut di atas, kiranya menjadi pilihan tepat, yaitu Yusril Ihza Mahendra. Dan saya yakin beliau salah satu aset bangsa yang berpeluang dan tepat untuk memimpin bangsa Indonesia, dan semoga Insya Allah, Yusril Ihza Mahendra Presiden 2014. Ingin lebih tau apa yang sudah dilakukan Pak YIM, baca terus ulasan berikut.

BEGINILAH YUSRIL "MENGAJARI" SBY
Dahulu Yusril Ihza Mahendra merupakan penyokong utama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden. Ketika SBY mundur dari jabatan Menteri pada Maret 2004, Yusril mendatangi dan sepakat bekerja sama. Sebulan kemudian Yusril semakin menunjukan kedekatannya dengan mendukung pasangan SBY-Jusuf Kalla dibanding pasangan dari Partai Islam.

SBY pun sempat berjanji bila kelak menyusun kabinet tidak akan melupakan Yusril. "Presiden punya hak prerogatif menentukan menteri. Namun, saya akan meminta pendapat Jusuf Kalla dan Yusril" (Mei 2004). Dan benar, Yusril turut menyusun kabinet SBY pada September 2004. Bahkan ia menyatakan menolak bila harus mengikuti uji kepatutan seperti calon menteri lain. Dalam pengumuman kabinet, Yusril ditunjuk sebagai Menteri-Sekretaris Negara dan aman ketika terjadi perombakan kabinet pada Desember 2005.

Bulan kedua tahun 2007 menjadi tonggakl awal hubungan dengan SBY. Ketika itu terungkap, atas bantuan firma hukum Yusril, Ihza & Ihza Hutomo Mandala Putra dapat mencairkan dana di BNP Paribas cabang London. Selang dua bulan kemudian ia dicopot dari jabatan menteri. Menteri yang dicopot waktu itu ditelpon langsung oleh Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, kecuali Yusrill yang langsung ditemui langsung oleh Sudi.

Sumber Tempo menyebut Yusril juga ditawari menjadi Dubes di Malaysia, namun dijawab Yusril "Kakek saya dulu Sultan Johor. Kalau mau, saya sudah sultan di sana," kata sumber itu menirukan ucapan Yusril. Rekannya di partai, Ali Mochtar Ngabalin bahkan menyebut pemecatan Yusril sangat tidak dipercaya karena Yusril termasuk penyokong utama SBY. "Sebagai pemegang saham seri A, bahkan A utama," ucap Ngabalin.

Kini, Yusril selalu tampil sebagai penasehat hukum. Beberapa kasus justru melawan pemerintah di persidangan dan menang. Yusril seakang ''mengajari'' pemerintahan SBY. Inilah kasus yang pernah ditangani Yusril.


KASUS PELENGSERAN JAKSA AGUNG
Setelah hampir dua bulan berseteru, akhirnya Yusril dapat memukul telak Jaksa Agung Handarman Supandji. Mahkamah Konstitusi pada 22 September 2010 memutuskan Hendarman harus berhenti dari posisi Jaksa Agung. Menurut Ketua MK, Mahfud MD, "Sejak diucapkannya  putusan ini, Jaksa Agung harus berhenti." Kasus bermula ketika pada 1 Juli 2010 ia mendatangi Kejaksaan yang memanggilnya setelah menjadi tersangka kasus Sisminbakum. Seminggu kemudian Yusril mengajukan uji materi Undang-undang Kejaksaan ke MK. Menurutnya,  Hendarman merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan belum dilantik kembali.


KASUS PEMANGGILAN SAKSI MERINGANKAN
Mahkamah Konstitusi (MK) kembali tempat Yusril  melawan pemerintah. Pada 8 Agustus 2011 MK dalam sidangnya memberikan pendapat Kejaksaan Agung tidak dapat menolak permintan pemanggilan saksi meringankan yang diminta
tersangka.

Uji Materi dipilih Yusril setelah permintaannya mendatangkan Presiden Susilo Bambang dan bekas Presiden Megawati sebagai saksi meringankan ditolak Kejaksaan. Kala itu Yusril sedang disidik kasus Sisminbakum.


KASUS PEMBATALAN PEMBEBASAN BERSYARAT
Jajaran Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia giliran mendapat tamparan setelah Pengadilan Negeri Tata Usaha Negara Jakarta mengabulkan gugatan surat pembatalan pembebasan bersyarat.

Putusan PTUN Jakarta pada 7 Maret 2012 tersebut mencabut surat pengetatan remisi yang dikeluarkan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Yusril sendiri mengajukan gugatan selaku kuasa hukum penggugat yang terancam gagal bebas, antara lain Ahmad Hafiz Zawawi, Bobby Suhardiman, dan Hengky Baramuli. Ketiganya dihukum karena menerima cek pelawat. Menurut Yusril, pengetatan remisi  tidak prosedural, kemudian lanjut Yusril, "Seorang menteri tidak boleh bikin kebijakan yang asal," ujar Yusril juga mantan Menteri Hukum dan HAM.


KASUS AGUSRIN
Pada 14 Mei 2012, Yusril kembali mengalahkan pemerintah. Sebagai Kuasa Hukum, kali ini ia membela bekas Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamuddin yang diberhentikan presiden. Putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta menyatakan Keputusan Presiden Nomor 48/P Tahun 2012 tanggal 2 Mei 2012 harus ditunda. Dengan putusan tersebut maka pengkatan Junaidi Hamsyah sebagai gubernur defenitif harus ditunda sampai putusan  PTUN berkekuatan hukum.

Agusrin sebelumnya dihukum empat tahun karena korupsi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang merugikan negara Rp 20 miliar. Kasus Agusrin ketika diberhentikan masih dalam peninjauan kembali. Tiga hari setelah Putusan Sela, Yusril terlihat mendatangi kediaman pribadi Presiden di Cikeas. Yusril awalnya beralasan pertemuannya untuk memberi undangan pernikahan anaknya.

Namun ketika ditanyakan sikap presiden tentang putusan sela, menurut Yusril presiden sudah ikhlas. “Presiden katakan beliau legowo menerima putusan tersebut dan akan menaatinya,” ujar Yusril. Seolah membuktikan ucapan Yusril, pada 27 Mei Presiden Susilo Bambang terlihat menghadiri resepsi pernikahan anaknya pertama Yusril di Jakarta Convention Center (JCC).


KASUS SISMINBAKUM
Inilah salah satu kemenangan besar Yusril. Pada 31 Mei 2012, Kejaksaan memberikan kabar pemberhentian kasus Sisminbakum yang menyeret
Yusril menjadi tersangka. "Kasus ini kami hentikan penyidikannya. Kami tak menemukan cukup bukti dalam perkara ini," kata juru bicara Kejaksaan Agung, M. Adi Toegarisman.

Yang menjadi pertimbangan menurut Adi setelah terdakwa Hartono dan Ali Imron dalam kasasinya dibebaskan oleh Mahkamah Agung. selain itu menurut Kejaksaan Sisminbakum merupakan kebijakan resmi pemerintah dan tidak dapat dinilai sebagai perbuatan pidana. "Sudah jelas dalam perkara ini tidak ada perbuatan melawan hukum dan tidak ada kerugian negara," kata Adi. Sementara Yusril menyambut gembira  putusan itu. ”Sejak awal, kasus ini kontroversial dan kental muatan politik
dan ekonomi.


KASUS WAKIL MENTERI
Mahkamah Konstitusi kembali mengabulkan gugatan Yusril bersama Gerakan Nasional Pemberantas Korupsi. Dalam putusan 5 Juni 2012 mengabulkan sebagian dari tuntutan terkait UU No. 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara terkait status Wakil Menteri. Menurut MK yang menjadi masalah hanya penjelasan Pasal 10. Meski begitu bukan berarti posisi Wakil Menteri menjadi kosong, pemecahannya Presiden harus membuat kembali Keppres yang baru soal Wakil Menteri. "Keppres masih berlaku sampai dicabut. Tetapi kalau kelamaan tidak dicabut atau ada unsur kesengajaan, itu bisa digugat," kata ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.


KASUS JANGKA WAKTU CEKAL
Taji Yusril di Mahkamah Konstitusi kembali dibuktikan. Yusril mendapat kemenangan setelah Makkamah Konstitusi (MK) pada 20 Juni 2012 mau merubah Pasal 97 Ayat 1 UU Keimigrasian yang di uji materikan olehnya. MK menghilangkan frasa "setiap kali" Pasal 97 Ayat 1 UU Keimigrasian yang berbunyi : Jangka waktu Pencegahan berlaku paling lama 6 (enam) bulan dan setiap kali dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan.

Uji Materi dilakukan setelah Yusril yang menjadi tersangka kasus Sisminbakum dicekal selama 18 bulan dengan tiga kali diperpanjang.


KASUS JOKO TJANDRA
Kesekian kalinya Yusril berhasil mengalahkan Pemerintah. Sebagai kuasa hukum Joko Tjandra Yusril berhasil memuluskan Joko menjadi warga negara Papua Nugini. Sejak Juni 2012 dikabarkan Joko resi menjadi warga Papua Nugini. Sementara Yusril diduga memberikan legal opinion yang digunakan Joko memohon kewarganegaraan Papua Nugini. Salah satu pendapat yang diberikan Yusril menurut sumber Tempo karena menyatakan kasusnya sudah selesai. Pendapat Yusril selaku kuasa hukum diajukan sekitar April 2012. Sementara kasus Joko sendiri sampai 22 Februari
2012 Mahkamah Agung (MA) menolak PK Joko. Terakhir Joko pada 11 Juni 2009 MA dalam vonis hukuman 2 tahun. Dengan menjadi warga negara Papua Nugini membuat Joko semakin sulit ditangkap.

KASUS PEMBERHENTIAN BUPATI PADANG LAWAS
Yusril kali ini memenangi bekas Bupati Lawas, Sumatera Utara, Basyrah Lubis. Sang Bupati sebelumnya divonis enam bulan oleh Pengadilan Negeri Padangsidempuan karena kasus pemalsuan surat. Yusril menjadi penasehat hukum setelah Basyrah
menggugat Menteri Dalam Negeri yang memberhentikannya pada 5 April 2012. Putusan Menteri Dalam Negeri digugat karena Basyrah sedang mengajukan kasasi di Mahkamah Agung. Pengadilan Tata Usaha Negara sendiri dalam putusannya mengabulkan pengembalian kedudukan Basyrah sebagai Bupati.

Dengan reputasi yang dimilikinya, sekiranya sangat pantas untuk menjadi pemimpin Indonesia di 2014. Karena Yusril mempunyai latar belakangan keilmuan yang relevan dengan tugas-tugas kepresidenan, dan mempunyai pengalamanan memecahkan persoalan-persoalan pelik yang dihadapi bangsa dan negara dalam usia yang relatif muda. Dia juga mempunyai keberanian dan ketegasan dalam bersikap menghadapi tekanan negara-negara lain, serta tidak ragu-ragu mengambil keputusan.

Sumber : sebagain besar dari sini

Tuesday, March 27, 2012

Mengenal Chomsky, sang Intelektual Pemberontak

Naom Chomsky
Pergerakan di Indonesia mengalami pasang surut seiring konstalasi yang terjadi di negara kita. Pergerakan itu bermacam-macam, ideologis, kekuasaan, perlawanan kaum tertindas, dan melawan kesewenang-wenangan penguasa yang dzolim atas rakyatnya. Tentu kita tau Indonesia sejak reformasi 1998 lalu hingga sekarang ini keadaan ekonomi tetap berada pada titik 'tidak aman' karena memiliki hutang yang cukup tinggi. Indonesia termasuk negara berkembang yang memiliki hutang tertinggi di banding negara berkembang lainnya di dunia. Pada tahun 2010 atau era Presiden SBY sebesar Rp 1.677 triliun. Pada tahun anggaran 2011 utang luar negeri Indonesia sebesar Rp 1.803 triliun dan pada tahun 2012 utang luar negeri Indonesia mencapai Rp 1.937 triliun. Pantastis..!

Kembali kepergerakan, saat ini rakyat ingin bergerak menentang kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM, tentu rakyat geram, so memancing pergerakan 'mengepung' Istana presiden menjelang detik-detik tanggal pemberlakuan 1 April nanti. Para demonstran siap-siap 'pasang badan' untuk melawan kebijakan yang tidak pro Rakyat. Kelompok pergerakan di Indonesia memiliki beragam corak pergerakannya, ada yang hanya cas-cis-cus di dalam forum gedung, di mimbar2 terbuka sampai kalangan akadimis yang berdiskusi hingga para demonstran jalanan ala Russel dan ada juga macam Albert Einstein. Tentang dua tokoh pemikir ini mari kita cermati buah pikirannya mengenai pemberontakan dan sering melawan arus, dialah Naom Chomsky "sang Intelektual pemberontak".


 

Suatu hari di tahun 1935, seorang tamu mengunjungi keluarga Chomsky. Sang tamu menunjuk ke deretan seri ensiklopedi Compton yang tertata rapi di salah ruang keluarga itu. Kepada Avra Noam Chomsky, salah satu anak keluarga Chomsky yang ketika itu baru berusia tujuh tahun, sang tamu bertanya apakah ia (anak itu) telah membaca deretan ensiklopedi tersebut. Noam menjawab singkat: ''Saya baru membaca separuhnya.''

Kelak (baca: sekarang), Noam Chomsky -- si kecil yang mengaku telah membaca separuh seri ensiklopedi Compton pada usia tujuh tahun itu -- akan dikenal sebagai tokoh intelektual yang berani 'melawan arus' mapan, baik terhadap kalangan kolega yang ia sebut 'pembebek garis resmi kebijakan AS' maupun kalangan elit pemerintahan, di Amerika Serikat.

Noam Chomsky (seterusnya disebut Chomsky), New York Times menyebut dia sebagai 'tokoh intelektual penting' abad ini, memang sering menyentak publik dan elit Amerika. Terutama karena perspektif dia yang berbeda di seputar peran AS di berbagai tempat di dunia -- mulai Nikaragua, Amerika Tengah, Vietnam hingga Timur Tengah.

Pendapatnya, yang sering berbeda dengan opini umum dan memberikan perfektif dan arti baru berbagai istilah dan peristiwa, mengundang serangan dari kalangan tertentu, dan pemahaman baru terhadap hal-hal yang tak terbayangkan sebelumnya pada kalangan lainnya. Semua gagasannya, baik yang mengundang pengritik maupun pendukung, selalu tampil secara powerfull.

Salah satu gagasan Chomsky yang kontroversial bagi kalangan mapan AS adalah penjelasan dia terhadap kata ''terorisme'' yang selalu disematkan kepada 'Islam'. Chomsky, yang banyak dipengaruhi oleh gagasan novelis Inggris George Orwell mengenai newspeak, menyebut bahwa 'terorisme' -- kata yang banyak dimuat media massa besar Barat saat ini -- telah memperoleh pemaknaan baru.

'Terorisme', yang selalu disandangkan terhadap kelompok-kelompok Islam, tapi jarang, kalau tidak disebut tak pernah, dikenakan kepada kelompok lain (Zionisme misalnya), merupakan bagian dari upaya pemburukan citra Islam oleh sejumlah pihak dengan alasan masing-masing. Misalnya: AS ingin melanggengkan supremasi di Timur Tengah, atau Israel ingin memperoleh legitimasi di kawasan itu (dengan menyebut Israel sebagai 'negara demokratis pertama di Timur Tengah, di tengah negara-negara monarki dan Islam fundamentalis').

Hingga sekarang, jarak yang lebar antara realitas dan pemaknaan media besar -- tentang 'Perang Dingin', 'Tata Dunia Baru', 'demokrasi', dan seterusnya -- masih menjadi perhatian utama Chomsky. Motivasinya adalah: rasa ingin tahu yang besar. Ia menghunjam ke dalam berbagai opini yang saling bertentangan dan berbeda, lalu mencari makna sebenarnya dari berbagai gagasan yang saling bertabrakan itu. Menurut guru besar linguistik MIT ini, pandangan monolitik media-media besar yang tampil secara konsisten harus dicurigai sebagai upaya untuk mempertahankan status quo yang ada.

Yang mula-mula menjadi inspirasi terbesar ke lapangan ini tiada lain adalah George Orwell, yang karya-karyanya sudah memukau Chomsky sejak remaja. Novel Animal Farm, 1984, esai semacam Language in the Service of Propaganda atau buku lain seperti Homage to Catalonia merupakan sedikit dari deretan karya Orwell yang mempengaruhi Chomsky. Chomsky bahkan suka membandingkan dirinya dengan novelis itu. Untuk mencari kebenaran sejati, Orwell berkelana dari satu tempat ke tempat lain sehingga informasi bisa diperoleh dari tangan pertama; sementara Chomsky mengeksplorasi kebenaran itu dari berbagai buku dan khasanah teks yang ia baca.

Lahir 7 Desember 1928 di Pennsylvania, AS, Noam Chomsky dibesarkan di tengah keluarga berpendidikan tinggi, pasangan Dr. William Zev Chomsky dan Elsie Simonofsky. Ayahnya dikenal sebagai ahli gramatika bahasa Ibrani -- New York Times menyebut Zev Chomsky sebagai ahli gramatika bahasa Ibrani terkemuka -- yang menulis sejumlah karya gramatika bahasa itu. Pada usia 12, Chomsky sudah membaca salah satu karya berat ayahnya tentang tatabahasa Ibrani abad ke-13.

Selain memperkenalkan bahasa dan warisan budaya leluhurnya, Yahudi, ayah Chomsky juga memperkenalkan tradisi intelektual yang kelak melekat dalam diri Chomsky: 'individu yang pemikirannya bebas dan independen, yang memiliki perhatian untuk memperbaiki hal-hal kurang beres, serta memiliki keinginan untuk berpartisipasi membuat segala sesuatunya lebih baik'.

Sementara sang ayah mewariskan tradisi kebebasan intelektual, ibunya -- yang memiliki kecenderungan kekiri-kirian -- menekannya pentingnya keseimbangan untuk bertindak sebagai pemikir yang sekaligus aktivis. Sang paman, suami kakak ibunya, ikut mempengaruhi arah watak intelektual Chomsky, dengan memperkenalkan ke dia berbagai tokoh pemikiran terkemuka: Freud dan berbagai sekte Marxian, mulai Stalinist, Trotskyte, Leninis, dan yang lainnya. Toko pamannya, yang menjual berbagai koran dan majalah di New York, menjadi tempat berkumpulnya para Yahudi intelektual di New York. ''Kelas pekerja Yahudi di New York memang benar-benar berbeda.

Intelektualitas mereka sangat tinggi, sekalipun sangat miskin. Banyak di antara mereka tak punya pekerjaan. Tapi mereka hidup di tengah lingkungan yang kaya secara intelektual. Saya pikir ini merupakan masa yang paling berpengaruh di usia remaja saya,'' kenang Chomsky mengenai toko pamannya itu.

Chomsky sempat bersentuhan dengan kelompok-kelompok yang mendorong beremigrasinya Yahudi Amerika ke ''negeri harapan'' yang baru dibentuk, Israel, pada masa ia kuliah. Ia memang tidak pernah secara resmi terdaftar sebagai anggota organisasi Yahudi berhaluan kiri seperti misalnya Avukah, yang mendorong dibentuknya negara 'binasional' (Arab dan Yahudi) di Palestina. Tapi karena bersentuhan mereka dengan organisasi-organisasi Yahudi di negeri itu, keinginan untuk tinggal di Israel sempat terlintas di benaknya.

Pada saat tercatat sebagai anggota Harvard's Society Fellow, berdua dengan istrinya, Carol, ia mengunjungi negeri itu, 1953. Mereka tinggal di kibbutz -- pemukiman baru Yahudi di Palestina -- selama kira-kira enam minggu. Dia menggambarkan lingkungan itu sebagai miskin, hanya sedikit makanan, dan yang lebih penting lagi: ''benar-benar sesuai sebagai lingkungan ideologis''. Yang terakhir itulah yang merisaukannya. Bagi dia, tidak mudah menerima lingkungan yang dia sebut sebagai 'ekslusif dan rasis' tersebut.

Ketika ia berada di sana, Chomsky melihat bagaimana masyarakat non-Yahudi terpinggirkan, terancam dan ketakutan. Pengalaman pribadi ini -- dobel standar keadilan, adil hanya untuk etnik Yahudi dan bukan yang lainnya -- membuat dia merasa ragu perlunya membentuk negara Judaisme untuk etnik Yahudi. Pada masa berikutnya, Chomsky malah dikenal sebagai salah satu intelektual AS yang berani berkonfrontasi secara langsung, menentang pencaplokan Israel atas tanah Palestina. ''Satu tanah, dua negara. Ini merupakan esensi utama masalah Israel-Palestina,'' kata Chomsky (dikutip dari buku  The Chomsky Reader).

Watak kritis Chomsky ini -- ahli linguistik yang banyak menulis soal-soal politik internasional, selain dibentuk oleh banyak gagasan mempengaruhinya, juga dibentuk oleh bidang yang dia tekuni, Cartesian Linguistics. Menurut Chomsky, sekali seseorang menerima perpektif Cartesian dalam bahasa, pada tahap berikutnya ia harus mendukung hak alami manusia dan melawan segala macam otoritarianisme yang menindas manusia.

Keterlibatannya di aktivisme politik merembet tak cuma sebatas menulis artikel. Ia pun mengirim petisi dan memprotes berbagai kebijakan luar negeri AS yang dianggapnya menindas wilayah lain. ''Saya menyadari bahwa mengirim petisi, menyumbang uang, mengadakan pertemuan itu tak cukup. Saya berpikir adalah penting jika kita ikut ambil bagian secara lebih aktif ... dan saya sadar benar apa akibatnya. Itu bukan soal bagaimana menjejakkan sepatu ke air, menjadi basah, dan setelah bisa mengangkatnya kembali. Kamu akan terlibat lebih dalam dan semakin dalam lagi,'' kata Chomsky.

Dan karena gagasan-gagasannya radikal mengenai berbagai soal kebijakan luar negeri AS itu, namanya sempat masuk dalam daftar musuh Gedung Putih pada masa pemerintahan Nixon. Ia pun pernah ditangkap dan diinterograsi petugas keamanan karena gagasan-gagasan itu -- satu hal yang membuat ia bertanya-tanya, apakah dia tinggal di negeri Amerika atau negeri lainnya.

Tapi ia tak kapok. Ia menyebut itu semua sebagai akibat tanggungjawabnya sebagai intelektual. ''Russell dan Eisntein (Albert Einstein) sama-sama dikenal sebagai intelektual hebat. Keduanya sepakat bahaya sedang mengancam umat manusia. Tapi mereka memilih jalan yang berbeda untuk meresponnya. Einstein memilih hidup dengan enak di Princenton dan mengabdikan dirinya semata-mata untuk riset seraya sesekali menyampaikan orasi ilmiah, sementara Russell memilih memimpin demonstrasi di jalan,'' kata Chomsky yang memasang foto diri Russell di ruang kerjanya di MIT. ''Ingin tahu hasilnya? Russell dikutuk sementara Einstein dipuji selangit seperti laiknya seorang malaikat. Apakah itu semua mengejutkan kita? Tidak,'' kata Chomsky, yang tampak sadar benar akibat dari pilihannya.

sumber : M. Irwan Ariefyanto/redaktur republika.co.id

Tuesday, March 13, 2012

Money Politics Masih Memimpin (Catatan Anggota PPS pada Pilkada Bekasi)

photo: Rootband
Sebagai kata lain yang tepat dari judul di atas yang cocok bisa menjadi "Kejujuran belum saatnya Memimpin". Dan tentu akan menjadi maksud yang sama juga jika kita ubah lagi menjadi "Ketidakjujuran masih memimpin". Dan saya mencoba untuk memberi judul menjadi  "Money Politics masih Memimpin". Memimpin apa? dari segala hal yang berkaitan untuk mencapai tujuan agenda politik tertentu khususnya bidang struktural kepemerintahan (pelayan publik) baik skala Nasional maupun lokal/daerah, mulai dari pemilihan ketua rt/rw, pemilihan kades/lurah, camat, cabup, cagub, dpr sampai kepada pemilihan orang nomor satu yaitu Presiden. Tidak ada yang tidak menggunakan cara money politcs, tak terkecuali termasuk yang terjadi di Pilkada Kabupaten Bekasi 2012 sekarang ini.

Sunday, January 15, 2012

Insya Allah, Yusril Ihza Mahendra Presiden 2014

Syarat untuk menjadi (Jadi) Presiden Indonesia memang tidak mudah, banyak syarat tertulis yg harus dipenuhi, selain harus memiliki komitmen Nasionalisme, Pluralis, dan mengayomi semua etnis agama. Itu baru syarat menjadi calon Presiden. 

Nah untuk benar-benar menjadi (menang dalam Pilpres) Presiden Indonesia, seorang calon Presiden harus ikut 'sertifikasi' dan lulus, tentu bukan sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kemendiknas, tapi  oleh pihak Asing, khususnya Amerika (hal ini sudah menjadi rahasia umum..hehe).

Dari presiden yang sudah2 bukan tanpa reserve apa-apa, mereka (termasuk Pak Beye) adalah seorang yang sudah mendapat 'restu' kaum kapitalis, borjuis. Jika tidak, enggak mungkin Pak SBY jadi Presiden RI. 

Bagaimana langkah sikap politik Pak YIM, jika pemilu 2014 nanti mencalonkan diri menjadi calon Presiden? Apakah sikap politik luar negerinya mengikuti presiden yang sudah2, atau sebaliknya? kita tunggu saja nanti. Yuk, kita tanya dulu kesiapan Pak YIM.

Berikut pernyataan Pak YIM tentang kesiapannya maju dalam Pilpres 2014 saat bertemu Mahasiswa di Purwokerto beberapa waktu lalu.

Wednesday, July 13, 2011

Dulu Copet, Sekarang Saya Rampok

photo kapanlagi dot kom
Siapa yang tidak kenal Direktur Pemberitaan dan Presiden Lawyer Club di TVone yang bernama Karni Ilyas? beliau adalah salah seorang tokoh dan idola bagi dunia intertainment baik media cetak maupun media televisi. Populeritas karir dari media dibawah tangan dinginnya cepat melonjak baik dari segi rating maupun image tontonan para pemirsanya begitu melekat dihati. Berikut lebih jauh mengenal karir sosok seorang Karni Ilyas yang berlatar belakang pendidikan Sarjana Hukum di UI ini.

Berawal dari seorang jurnalis tangguh, kini Sukarni Ilyas–lebih ngetop dengan sebutan Karni Ilyas–dikenal sebagai pengelola media bertangan dingin. Kemana pun Karni hinggap dan mengelola sebuah media, hampir bisa dipastikan media itu tumbuh, maju dan berkembang.

Thursday, January 20, 2011

12 Instruksi Presiden Tuntaskan Kasus Gayus

photo: nasional.kompas.com
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (17/1) sore telah mengeluarkan instruksi secara lisan terkait proses penegakkan hukum kasus Gayus HP. Tambunan. Instruksi ini dirumuskan ke dalam 12 poin, setelah hasil pertemuan Presiden dengan para tokoh agamawan. Dan inilah instruksinya :
  1. Kepada Kepolisian RI, Kejaksaan, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Hukum dan HAM, saya instruksikan untuk mempercepat dan menuntaskan kasus hukum Gayus Tambunan.
  2. Tingkatkan sinergi antar-penegak hukum dengan melibatkan PPATK dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. KPK lebih dilibatkan dan dapat didorong melakukan pemeriksaan yang belum ditangani Polri.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...