Membangun Masyarakat Madani Berbasis Kearifan Lokal

Kegundahan Emhusni Mubarok terhadap orang-orang yang dianggap "religius" itu orang-orang yang baik ternyata jauh panggang dari api. Ia mengatakan "...saya pernah merasakan hidup ditengah-tengah masyarakat yang mengaku “religious” tapi ternyata, setelah ditilik lebih dalam lagi sepertinya tidak.

Lindungi Anak dari Dunia Maya

Dunia maya yang tanpa batas menyimpan bahaya, utamanya buat anak-anak dan remaja. Untuk melindungi anak dari bahaya dunia maya, perlu keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak. Terdengar klise memang. Namun, sebenarnya itulah kuncinya.

Daftar Peserta Sertifikasi 2012

Informasi calon peserta setifikasi guru 2012 Kabupaten Bekasi yang berisi daftar guru lolos dan telah memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012 sesuai database NUPTK per tanggal 30 september 2011 berjumlah 2.747 guru.

Peran IT dan Internet Bagi Pengembangan Pendidikan Anak

Internet memang bagaikan dua sisi mata uang dan pisau bermata dua. Ada sisi positif dan negatif. Kasus-kasus yang terjadi seperti, penghinaan, perselingkuhan, pencemaran nama baik, penipuan, pelecehan seksual, pornografi hingga penculikan dan bunuh diri,

Horeee..Aku LULUS

Untuk memilih perguruan tinggi yang ideal dan tepat atau yang sesuai dengan keinginan tidaklah sulit, walaupun begitu ternyata masih banyak diantara siswa/siswi SMA/SMK yang baru lulus mengalami kesulitan dalam menentukan perguruan tinggi pilihannya.

Sunday, January 15, 2017

Populasi dan Sampel dalam Polling (Sebuah Ilustrasi dan Sampel)

Sebuah penelitian mempunyai suatu komponen yang tak bisa dilepaskan dari penelitian itu sendiri. Komponen itu bernama populasi dan sampel. Dua hal ini dapat diartikan secara sederhana. Populasi dapat digunakan untuk menyebut keseluruhan elemen di wilayah penelitian.

Wilayah generalisasi seperti objek atau subejk ditentukan oleh seorang peneliti guna dijadikan sebagai bahan penelitian yang harus dipelajari. Dari hasil penelitian dan pembelajaran ini kemudian didapati kesimpulan. Semua hal yang hendak diteliti ciri-cirinya akan diperkirakan.

Terkait dengan populasi dan sampel, populasi mempunya dua macam karakter, yaitu populasi homogen dan heterogen. Populasi homogen adalah populasi yang individu di dalamnya relatif bisa disamakan peluangnya untuk menjadi sampel dan populasi heterogen yang sebaliknya. Ciri-ciri yang miliki suatu populasi dapat dikatakan sebagai parameter.

Himpunan objek penelitian bisa terdiri atas himpunan orang atau benda. Hal yang termasuk himpunan objek berupa orang misalnya individu, kelompok, komunitas, masyarakat, dan sebagainya. Sementara yang berupa benda misalnya jumlah kendaraan, bangunan, lokasi dan sebagainya.

Kumpulan atau himpunan orang (objek) yang diteliti biasanya mempunyai kesamaan dalam satu atau beberapa hal serta dapat memunculkan masalah pokok dalam sebuah penelitian. Sebelum melakukan penelitian, populasi dalam pemahaman akan populasi dan sampel yang akan diteliti terlebih dahulu perlu diartikan secara gamblang.

Terkait dengan populasi dan sampel, tentunya kita juga harus mengenal yang namanya sampel. Sampel menjadi hal yang penting ketika kita akan memperjelas fokus penelitian. Sampel termasuk bagian dari unsur populasi dan dapat mewakili seluruh populasi yang menjadi bahan penelitian. sampel juga dapat digambarkan sebagai miniatur dari populasi. Sampel pun ada macamnya, dalam hal ciri atau karakteristiknya, yaitu sampel representatif dan ciri karakteristiknya dikenal dengan statistik.

Pertanyaan selanjutnya yang harus dipahami: Mengapa harus ada sampling? Jawabannya adalah karena dalam populasi dan sampel, populasi yang mempunyai kuantitas besar dan harus lebih spesifik. Sebab, akan sulit sekali untuk meneliti seluruh elemen terkait. Hal ini dikarenakan akan mengaburkan fokus penelitian tersebut.

Berkaitan dengan itu, ada pula masalah keterbatasan waktu, biaya, dan SDM. Penelitian pada sampel bisa lebih reliabel dibandingkan pada populasi. Hal ini dikarenakan data yang terlalu banyak akan membuat fisik dan mental menjadi semakin lelah. Sehingga, kemungkinan besar akan terlalu kompleks dan mengaburkan fokus penelitian. Maka dari itu, kehadiran sampel yang cukup penting dalam populasi dan sebuah penelitian.

Substansi dari penarikan sampel bertujuan untuk mendpatkan perwakilan populasi yang tepat, setidaknya mempunyai validitas yang dapat dipercaya. Pertimbangan karakteristik populasi akan menentukan teknik pengambilan sampel. Hal ini su-paya dapat meminimalkan tingkat bias sementara kemampuan taksiran terkait dengan presisi dalam populasi dan sampel, agar nantinya dapat digeneralisasikan atas populasinya.

Berkaitan dengan hal sebelumnya maka sampel pun harus mempunyai karakteristik yang dipunyai oleh populasi. Sampel pun mempunyai dua jenis dalam penerapannya, yaitu sampel probabilitas dan sampel nonprobabilitas. Probabilitas bersifat homogen dan mempunyai beberapa model pengambilan sampel, yaitu sampel random sampling, stratified random sampling, proportionate stratified random sampling, cluster sampling atau sampling berkelompok.

Selain itu, ada sampel nonprobabilitas yang bersifat heterogen pun mempunya beberapa model pengambilan sampel, yaitu systematic sampling, quota sampling convenience sampling, purposeive sampling, boring sampling atau total sampling yang biasanya digunakan untuk populasi yang kurang dari seratus orang.

Contoh Pengambilan Populasi dan Sampel

Terkait dengan populasi dan smapel, pengambilan sampel dari populasi mempunyai banyak rumus. Salah satunya menentukan sampel dengan rumus Slovin. Rumus ini dapat dijadikan contoh dalam pengerjaan populasi dan sampel.
Rumus Slovin: n = N/1 + (N x e2)

Keterangan :
n=anggota sampel
N= jumlah populasi
e= error level. Umumnya 1% atau 5% dan 10%.

Contohnya : Jumlah populasi atau N adalah 200, dan error level atau e adalah 5%. Maka jumlah sampel adalah sebagai berikut :

n=200/1 + (200 x 5%)

= 133,33 atau dibulatkan menjadi 133 orang.

Selain itu, ada contoh lain. Contoh di bawah ini diambil dari salah satu polling dari buletin kampus negeri di Yogyakarta. Buletin ini mengadakan polling mengenai bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap pemisahan satu fakultas menjadi dua fakultas.

Akan tetapi, sampel dan populasi di sini digabungkan dengan analisis data di mana telah berbentuk pemaparan hasil polling dan bisa dilihat bagaimana transparansi populasi dan sampel. Selain itu, metode perhitungannya diberitahukan kepada pembaca agar polling dapat dinilai validitasnya dan mempunyai data dan perhitungan yang lebih transparan. Sumber Penulis:  Anneahira.com

Contoh Implementasi polling dari buletin di atas dapat dibuka di link halaman selanjutnya. Next di SINI.

Sunday, June 16, 2013

Ini Loh, Alasan Tik Dihapus

Kenapa TIK dihapus? Inilah alasannya
Oleh Mujibbur Rohman di Ikatan Guru Indonesia (IGI) (Berkas) · Sunting Dokumen

Alasan mengenai ada atau tidaknya pelajaran TIK sebenarnya sedikit kompleks. Pertimbangan ada atau tidak ada TIK ini bukan karena penting atau tidak penting pelajaran TIK, ini sepertinya berkaitan dengan proses politik dan kebijakan luar negeri yang terjadi di negara ini.

Saya mulai dengan sedikit flashback mengenai proyek IGOS (Indonesia Go Open Source), dulu proyek ini digadang gadang akan menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri yang mampu menciptakan pemerintahan yang berbasis IT (e-goverment), tidak hanya pemerintahan tapi juga sektor pendidikan, perdagangan, dan sektor-sektor lainnya (IGOS direncanakan sejak Menkoninfo Syamsul Muarif). Kata kuncinya adalah "mandiri", jadi yang digunakan adalah sebuah sistem yang bisa melepaskan ketergantungan dari produsen dalam hal ini produsen sistem operasi dan aplikasi, sehingga digunakan sistem operasi open source. Muncullah proyek IGOS (Lebih lengkap tentang IGOS http://www.ebizzasia.com/0219-2004/itc,0219,01.htm). Proyek IGOS sejatinya sudah berjalan dimana sudah tercipta beberapa seri distro IGOS yang beredar seperti IGOS Nusantara, IGOS Laba-Laba, IGOS Billing, dsb. Akan tetapi lahirnya IGOS tentu menimbulkan kekhawatiran pihak produsen yang selama ini diuntungkan terutama produsen Sistem Operasi. Sehingga diundanglah SBY ke US sekalian ketemu Bill Gates (2005- Menkominfo saat itu Sofyan Djalil) dilanjutkan Bill Gates yang datang di Indonesia (2008-Menkominfo saat itu Bapak M. Nuh, sekarang Menteri Pendidikan). Pertemuan itu tentu bukan tanpa maksud, silahkan baca di http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=7547&coid=4&caid=33&gid=4, bahkan para pekerja IT yang mendukung proyek IGOS sangat khawatir akan mesranya Bill Gates dan SBY akan berdampak pada keberlangsungan proyek IGOS. Dan kekhawatiran tersebut saat ini mulai nyata dimana IGOS terbengkalai. 

Lalu apa kaitannya IGOS dengan dihapuskannya TIK. TIK muncul dalam kurikulum 2004 salah satunya adalah karena semangat IGOS, hal ini bisa dilihat dari buku pegangan mata pelajaran TIK versi BSE sangat opensource oriented. Nah mengenai IGOS pemerintah sudah berhasil menghambat perkembangannya dan membuat IGOS terbengkalai tinggal mata pelajaran TIK yang masih ada. Keberadaan TIK di sekolah menengah tentu lambat laun akan menimbulkan kesadaran akan sumber daya IT yang mandiri, baik sumberdaya IT Brainware ataupun software. Ini terbukti makin banyak sekolah menengah yang mengajarkan SO Linux mulai dari sekedar cara pemakaian sampai kemampuan teknis intalasi dan developmennya. Bahkan disekolahan saya menggunakan 2 SO, Windows dan Linux untuk proses belajar. Tentu hal ini menimbulkan kekhawatiran pihak US (mewakili Microsoft) akan bangkitnya kembali IGOS.

Nah pemerintah yang berkuasa saat ini, jika ingin mendapatkan kekuasaan di pemilu 2014 tentu harus mendapat dukungan pemerintah USA sono (seperti yang sudah umum diketahui, tanpa dukungan US akan susah untuk berkuasa, kecuali negara-negara anti USA). Nah dukungan itu bisa didapat jika pemerintah memperlihatkan komitmennya terhadap MOU yang pernah ditandatangani dan menuruti kemauan USA. Salah satu bentuk pelaksanaan komitmennya yaitu menghapus TIK ditingkat sekolah menengah, kenapa? Yup agar semangat IGOS tidak muncul kembali dan kemandirian IT tidak terwujud sehingga Indonesia tetap bergantung pada USA dibidang IT.

Ngomong-ngomong, katanya cashback tiap proyek lumayan gedhe loh bisa mencapai 30% nilai proyek. Lumayan kan buat "pesta 2014" . Makanya proyek "Kurikulum coba-coba 2013" ini harus tetap berjalan di 2013

Tulisan ini disusun berdasar rangkaian literatur berita Online dan ilmu “cocokmologi”, sehingga bagi yang berseberangan tentu akan menganggap ini suudzon, halusinasi, ataupun ekspresi galau dari seorang guru TIK. Terima kasih.



Ditulis oleh : Mujibbur Rohman
sumber : http://www.facebook.com/wijaya.kusumah/posts/10201340180574609

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...