 |
| Photo:BudyRhard |
Di Jakarta anda akan menemukan beberapa spanduk bertuliskan "Negeri Auto Pilot". Entah siapa yang memulai menuliskan istilah tersebut, yang pasti rakyat merasakan negeri kita seperti jalan sendiri tanpa ada yang memimpin. Kalau pun ada peningkatan disana-sini itu karena rakyatnya yang lebih dahulu menggerakkan barulah pemerintah menjalankannya.
Bukan hanya di tingkat atas (Pusat) tetapi juga Provinsi, Daerah, sampai di tingkat paling bawah seperti RT,RW. Semua digerakkan oleh rakyat barulah pemimpinnya bergerak. Tidak perlu contohnya seperti apa, kita-kita pasti merasakan dan melihat dengan kasat mata, lihatlah di media televisi, internet dan di koran-koran dan tidak jauh-jauh di Daerah2 menampilkan gambaran bahwa negeri kita seperti Negeri Autopilot. Artinya tanpa ada pemimpinpun negeri ini bisa jalan.
Apa sih Maksudnya Negeri Auto Pilot?
Dalam terminologi pilot, selama autopilotnya dalam modus “NAV” ya gak apa2, krn autopilot akan menuntun pesawat untuk terbang berdasarkan flight plan yg sudah diprogram di FMC (flight management computer). Yang susah kalau autopilotnya cuma dalam modus “ATT” yang cuma mempertahankan arah, ketinggian, dan kecepatan pesawat. Pesawat akan terus terbang sampai kehabisan bahan bakar, lantas wassalam.
Intinya, kalaupun negeri ini memang negeri autopilot, semoga saja autopilotnya diset pada modus NAV, dengan flight plan yg jelas, dan bukannya di modus ATT.
Kalo dipikir-pikir benar juga ya?
